m0ochiissa
- Reads 482
- Votes 296
- Parts 3
Cinta bukan sekadar perasaan dan kasih sayang-tapi juga tentang bagaimana kita menumbuhkan pohon di tanah yang tandus.
~~~~
Tanah tandus itu tak mampu menumbuhkan pepohonan. Bahkan hujan pun bertanya-adakah jawabannya? Terkadang, sebesar apa pun usaha yang ia lakukan, tanah itu akan tetap tandus. Ada kala di mana tanah bertanya pada dirinya sendiri, bisakah aku menjadi subur seperti yang lain?
Ia menatap langit.
Ya... menatap langit memberi ketenangan yang tiada tara. Sampai akhirnya, setiap insan pun bertanya-
Kapan aku bisa melihat langit itu bersama kekasihku? Sebuah pemikiran yang terus berulang... membosankan, mungkin. Tapi tak pernah hilang.
Cinta hanyalah-metafora yang menusuk sanubari, dibungkus oleh keindahan yang menipunya. Layaknya buah yang tampak segar di luar, namun membusuk di dalam-cinta membunuh perlahan, dengan wajah yang tetap tersenyum.
Ya, cinta memang akan dirasakan oleh setiap insan yang bernyawa. Tapi, justru lewat cinta... mereka hancur, perlahan, oleh kata-kata manis yang menggoda sekaligus menghancurkan.
Bagaimana kita bisa mempercayai pasangan kita? Padahal kita tidak tahu apa yang sedang mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan? Lalu kenapa kita harus mempercayai kata kata manis itu? Cinta adalah penyakit mematikan. Bukan?
Ya, tidak hanya cinta sepasang kekasih. Namun, cinta dari keluarga pun begitu mematikan.
Kenapa begitu?
Bukankah cinta keluarga jauh lebih indah?
~~~~~
Usahakan Follow sebelum membaca.
@... Ayo cek juga ig mochisa, untuk tau kapan aja update by