Roda kehidupan Ji Hyun berputar hanya dalam satu hari. Dirinya yang merupakan keturunan konglomerat Korea berubah jadi gadis miskin dan harus tinggal di rooftop sempit dengan uang seadanya. Pertemuannya dengan Hyun Soo yang merupakan tetangga rooftopnya ternyata telah mengubah kehidupannya. Hyun Soo seorang penulis lagu yang menurut Ji Hyun sangat miskin karena di rumahnya tidak ada barang mewah. Keduanya selalu saja bertengkar karena kehidupan mereka bertolak belakang. Meski sering bertengkar, keduanya lama-lama saling memperhatikan. Ji Hyun ternyata punya trauma cinta yang mendalam karena pernah ditolak mentah-mentah oleh cinta pertamanya bernama Young Joon. Saat ia sudah lupa tentang cinta pertamanya, dirinya kembali bertemu dengan Young Joon di tempat kerjanya. Bisakah Ji Hyun hidup menjalani kehidupan barunya seorang diri dan meninggalkan kebiasaan hidup mewahnya? Lalu bagaimana dengan kisah cintanya dengan Young Joon dan Hyun Soo yang membuatnya tidak bisa berpaling? Baca kisah mereka bertiga di sini yuk!

Dalam hidup Gia, melukis tidak hanya menjadi hobi, melainkan caranya untuk bertahan hidup. Sebagai pelukis mural jalanan, dirinya harus bekerja keras mencari uang untuk adik-adik pantinya. Ditambah lagi penyakitnya yang sering kambuh sehingga membuatnya kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan Will yang memiliki kehidupan glamor karena dirinya terlahir di keluarga kaya yang tak perlu pusing mencari uang. Meski orang tuanya kaya raya, tapi ia memilih untuk pergi meninggalkan keluarganya dan bekerja sebagai model. Saat pertama kali melihat lukisan mural Gia, Will berjanji pada dirinya kalau ia harus bertemu dengan pelukis mural tersebut. Ia pun memburu keberadaan gadis itu. Lukisan Gia mengingatkannya pada seseorang yang selama ini ia rindukan. Sosok yang membuat dirinya menyesali perbuatannya selama ini. Sosok yang membuatnya meninggalkan keluarganya. Apa hubungan Gia dengan sosok yang dirindukan oleh Will?

Namanya Neonatha Jerome Abraham. Panggilannya Natha. Murid laki-laki paling dingin serta irit bicara namun pintar milik SMA Screen High. Menjadi Ketua OSIS serta Kapten tim basket dalam satu waktu bukanlah hal yang sulit baginya. Natha yang sangat menyukai ketenangan harus terusik dengan kehadiran siswi baru pindahan di sekolahnya. Samantha Aurellia Zefanya, gadis kelewat aktif yang berhasil mengubah hidup Natha menjadi 180° lebih berbeda dari biasanya. ****** "Wah demen kali dia sama lo." "Nggak minat." "Yakin lo nggak minat?" Pria itu hanya berdehem singkat. "Awas loh kemakan sama omongan sendiri." "Nggak bakalan." "Kalau lo kemakan sama omongan sendiri gue ketawain lo." ****** "Jangan deket-deket sama dia." "Emang kenapa?" "Gue nggak suka." "Nggak sukanya di mana?" "Pokoknya gue nggak suka." "Nggak jelas lo Kak." ****** "Dan sekarang di atas Puncak Gunung Kencana dengan ketinggian 1803 meter permukaan dari laut sebagai saksinya. Samantha Aurellia Zefanya jadi pacar gue ya?" "Kak Natha." "Kalau lo nggak jawab dalam hitungan 10 mundur gue lompat dari sini." "Sepuluh." "Sembilan." "Delapan." "Tuj---" Gadis itu berjalan mendekatinya lalu memeluknya hingga tangisnya pecah di sana. "Jangan ngawur. Kalau Kakak lompat terus gue sama siapa?" "Gue sayang sama lo Rell." ****** "Aku mau tidur. Boleh kan?" Pria itu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis menanggapi ucapan gadis kesayangannya ini. "Nanti kalau yang lain pada mau pulang bangunin aku ya?" "Iya cantik. Ya udah istirahat sekarang ya?" "I love you." "I love you more." Aurell menutup matanya secara perlahan dengan tangan yang masih berada di genggaman pria kesayangannya itu. "Selamat tidur cantiknya Natha." @Copyright 2022 Start: 04 Agustus 2022 Finish: 26 November 2022