Mikasa dan levi memendam luka masing-masing, kepahitan hidup yang dimiliki kedua nya, membawa mereka pada titik pertemuan takdir. Mereka bisa saling memaknai satu sama lain hanya dari tatapan mata, hubungan yang dimulai dari sebuah ketidaksengajaan antara kedua nya, mengharuskan mereka saling terikat dimata prajurit lain, hanya untuk menjaga kerapuhan satu sama lain

(18+) Jika eksistensi manusia bertujuan mendapat kebahagiaan, apakah hal salah bisa menjadi benar? Kadang kala kau membiarkan egoisme menuntunmu mendaki tebing-tebing terjal, lecat, hingga kau tergelincir dan tersesat di antara setapak-setapak antah berantah. Lantas, ketika kau terbangun dari semi tidurmu, apakah kau pantas menyalahkan takdir? Levi bukan pengidap mythomania. Ia tahu, ia sadar betul berbohong akhir-akhir ini menjelma menjadi sobat karibnya. Terjebak di kehidupan monoton, membuat tertular gila? Sesekali ia tak mampu berkilah. Sebab seorang psikiater-seperti dirinya, sangat tahu bahwa stigma itu hanya lelucon bodoh tak berdasar. Lagipula, bukan masalah kalau Isabel, istrinya, tidak bisa memberikan keturunan. Menurut Levi, pernikahan lebih dari sekadar main rumah-rumahan. "Hidupku sempurna, tapi aku tidak bahagia." Setelah bertemu dengan Mikasa, seorang perempuan muda setengah gila yang menjadi pasiennya, lambat laun ia mengerti. Salah memilih arah takdir merupakan kesalahan terbesar di dalam hidupnya. Serta membuka pilar-pilar masa lalu yang tak pernah Levi tahu. Perihal jati diri, stereotip, de javu, kisah-kisah sinting. Ya, banyak hal berubah semenjak perempuan itu merebut singgasana hatinya. ▪️▪️▪️ RivaMika/Levisa AU Fanfiction ©Fanyrsyn, 2018. Started : 19/09/2018 Finished : 06/05/2019 ©Hajime Isayama; Attack on Titan/Shingeki no Kyojin.

Ah, kebahagian? Bahkan rasanya aku tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk bahagia. Aku hanya berjalan mengikuti alur waktu membawaku. Satu hal yang aku tahu, aku sangat membenci hujan. Sampai suatu hari, ia datang dan membuatku menyukai saat langit menurunkan airnya. ©Hajime Isayama ; Attack On Titan

Kisah seorang gadis yang terpaksa terikat hubungan "pernikahan" dengan seorang pria dari keluarga yang mampu menyelamatkan usaha milik keluarganya dari kebangkrutan. tak ada rasa cinta ataupun kasih layaknya pernikahan pada umumnya. hanya hitam diatas putih namun itu adalah keputusan yang ia rasa paling tepat setidaknya untuk membalas budi pada keluarga yang sudah mau merawatnya. mampukah ia menjalani takdi pernikahan yang ia pilih ini? mampukah ia menghadapi persoalan persoalan yang akan datang dalam kehidupan pernikahannya? sampai berapa lama? akankah selamanya? Yosh untuk kali ini dari random SnK :) ga berharap ada yang baca juga sih, tapi tetap semangat (semangati diri sendiri ) :")

Silahkan baca.

"Sejak kapan aku menyukainya? apa karena aku benci dia?" batin Mikasa sambil duduk di kursi taman. Levi yang sedang meminum coffee di sebuah restoran dekat taman sambil memikirkan Mikasa. "Tch, Kenapa kamu selalu berada di kepalaku bocah?" batin Levi dengan wajah datar.

ON GOING Mikasa Ackerman, nama gadis yang menjadi prajurit tingkatan pertama angkatan 104. Wajahnya yang berparas cantik, membuatnya diidam-idami oleh kaum adam. Tak sedikit yang mencuri-curi pandang padanya. Namun, tak ada yang memiliki tekad untuk menyatakan perasaan mereka pada Mikasa. Mikasa yang memiliki sifat dingin itu, bertemu dengan kapten pasukan pengintai yang bernama Levi Ackerman. Tak disangka-sangka, Mikasa memiliki ruangan khusus untuk Levi dihatinya. Berbeda dengan Mikasa, Levi sangat membenci gadis itu. Tingkah gadis itu yang membuatnya sangat amat membencinya.

Cinta itu kelabu seperti pelangi yang disertai hujan deras, menutupi warna indahnya dan hanya mencantumkan warna kusam. Mencintaimu itu menyakitkan, tapi membencimu justru lebih menusukku lagi. Entah apakah cinta kelabu ini akan menjadi berwarna? atau akan tetap kelabu bahkan akan pergi menjauh? AU! [Levi x Mikasa / RivaMika]

RIVAMIKA LOVERS Bagaimana jika kita jatuh cinta pada rival sendiri? Karena terlalu sering berantem tidak ku sangka aku jatuh cinta kepada nya "Kuharap kau segera mati chibi." Ucap Mikasa. "Terserah apa katamu brat! Aku tetap mencintaimu!" Ucap Levi [RIVAMIKA AREA!] Ereri minggir dulu okay!