Description: "Heh, powerful as one can be having the best of both worlds, having the Admin and Watcher magic, you cannot resist against the code no matter how corrupted or clean it may be in your eyes. It's my duty to bring back the balance, meaning destroying the works of the brothers while I'm at it" The white hooded Entity sneered, hatred evident in his glitchy voice. Ruby red eyes drilling into the player's soul. As a smile crept up to its face as it tightened its grip on the winged player. He kicked it as he held his dual swords, by his side. "If you are doing your duty, I'm going mine" He growled. It looked amused despite the inhuman face it held, wanting him to continue. "My duty as the Protector" [-----------------] Disclaimer: I had a lot of inspiration from other writers so I hope you guys understand, I will try to make this as original as possible! Thank you and enjoy the story! [-----------------] Cover drawn and edited by me

Asean Seorang papa yg memiliki 10 anak dan jg berkerja di perusahaan milik temannya yaitu UN. Akan tetapi kehidupan Asean tak berlangsung aman dan damai karna sebuah tuduhan terhadapnya yg di sebabkan tdk di ketahui. "ASEAN MENGAPA KAU MELAKUKAN INI SEMUA?!! " "UN PERCAYA LAH ITU BUKAN SALAH KU!!!! " "CUKUP AKU MUAK DENGAN MU SEKARANG KELUAR LAH DARI PERUSAHAAN INI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!!!! " ".... Mengapa? " Setelah kejadian itu Asean dan para anak² tak pernah menampakan diri lagi sehingga membuat semua organisasi maupun country lain merasa bersalah. Akan kh para Family Asean akan memaafkan mereka dan terbuka kembali? Atau sebaliknya? Yuk baca jangan kepo doang kerjaannya:v '='='='='='='='='='='=''='='='='='='='='='='= -Boy X boy -typo -kata kasar -adegan?

Apakah benar manusia yang dilahirkan ke dunia ini adalah anugerah. Lalu mengapa 8 Remaja ini merasa sebaliknya, hidup yang Tuhan berikan pada mereka hanyalah sebuah beban, yang harus mereka bawa kemana-mana. Penghinaan terhadap diri sendiri, hinaan dari lingkungan sekitar, bahkan dari orang terdekat mereka. Apakah mereka benar-benar mampu membuktikan bahwa kehadiran mereka adalah sebuah Anugerah yang patut disyukuri oleh orang-orang yang mereka sayangi. ! ¡ WARNING ! ¡ BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA ! SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA !! MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM BAHASA , PENULISAN , DLL DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK SAYA MINTA MAAF , MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR , KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH ! KISAH INI TIDAK BERSANGKUTAN DENGAN CERITA ASLINYA

haloww gesss😋😋🌹🌹 ekhem... BACA⁉️💢 ~cerita ini tidak mengandung ship/b×b ~warning‼️Angst‼️ ~cerita ini tidak bermaksud mendahului monsta•-• ~peran utama:halilintar -pov halilintar:andai aku bisa milih hidup..., aku akan lebih memilih jadi anak bungsu ~Sekian segitu saja yang bisa aze sampaikan selamat membacaaa😋😋🌹🌹

After going off server to help Grian with some spring cleaning the hermits discovering a mysterious staff in Grian's closet for spring cleaning. A few hermits get teleported back into Evo. And have to figure their way back. What will they learn in Evo it wil Xisuma meet his God? Will they die?

[SEASON 2 IN COMING] Hallo!disini author akan membuat cerita sad/angst lagi Kali ini cerita tentang gempa/mom gempa Kali ini author gak akan spoiler jadi langsung aja ke bab prolog ya Tamat:14 mei 2024 Rank: #2 no ship(14 mei 2024) #1 no ship(19 juni 2024) #2 no ship(21 juni 2024) ~author

[TAMAT] Cerita ini akan membuat seseorang mengerti bahwa nilai itu bukan segalanya bagi kehidupan yang ditanya jika kita mati adalah amal bukan angka/nilai Penasaran sama cerita nya? Ikutin terus kelanjutan book ini ya Salam author📝 Tamat:15 april 2024

[TAMAT] "Dasar gak berguna!!" "Buat apa lu hidup,mending mati aja" "Dasar anak sialan!!" "Bisanya nyusahin aja,Dasar gak berguna!" "Kenapa lu harus lahir?lebih baik lu gak usah jadi adek gw" 🥀 Seorang anak kecil yang lugu dan polos harus menanggung semua kebencian dari keluarganya hingga usianya menginjak 16 tahun Mata polosnya,hatinya yang masih kecil,dan pikirannya yang masih tidak mengerti apa yang ia lakukan Ia tak mengerti apa salahnya,apa perbuatannya yang salah Dia yang selalu dijauhi,dimaki,ditendang, dipukul,disiksa Dia sudah berusaha mengejar dan meminta kasih sayang dari kelima kakaknya dan juga kedua orang tuanya namun tidak pernah ia dapatkan Apa kesalahannya sangat fatal? 🥀 Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyerah dan tidak lagi mengejar kasih sayang dari kelima kakaknya "Ayo ikut bersama kakak saja sunshine...kakak akan menjagamu disini" "Kak thornie...." "Solar mau ikut kakak...solar mau peluk dan main sama kakak lagi" "Tunggu solar kak..." Bagaimana kelanjutannya? Apa akan berlanjut sampai dirinya menyusul kakaknya? Silahkan dibaca ya Genre:Angst #1 Brotherfamily Happy reading~

"Kenapa kau mengira aku broken home" ... BoBoiBoy dan karakter lain hanya milik anismonta saya hanya meminjam nya saja

The Hermits shared a bond of trust and camaraderie, but there was one thing that had remained a mystery-Xisuma's appearance beneath his ever-present space suit. He had never once removed his helmet or armor in front of anyone. The curiosity surrounding it grew over time, with whispers of what lay under the suit. No one was more intrigued, or concerned, than Keralis. Keralis had always been the observant one, noticing the subtle signs that something wasn't quite right. Xisuma's movements were stiff, and the suit, though impressive, looked increasingly worn. The helmet, especially, appeared to be in desperate need of repairs, and the weight of the armor surely took a toll on his body. Keralis couldn't help but worry. Staying in that suit for extended periods couldn't be healthy, no matter how resilient Xisuma was. The pressure of the heavy armor and the way the helmet seemed to restrict his movements only added to his concern. Despite the mystery, Keralis never pressed. He respected Xisuma's privacy, knowing that trust was sacred among the Hermits. But that didn't stop him from wondering: What if there was more to the story? What if Xisuma wasn't just hiding his appearance, but something deeper-something personal? The thought nagged at Keralis. The space suit was an enigma, and Xisuma's insistence on wearing it at all times only fueled his curiosity. What would it take to get Xisuma to take it off, even just for a moment? He wasn't sure, but one thing was clear: Keralis would do whatever he could to ensure Xisuma wasn't silently struggling in that suit, even if it meant confronting the one mystery he couldn't quite solve. art is not mine