Jangan terlalu cinta dan percaya pada laki-laki yang tidak jelas, nanti mereka bisa menjerumuskanmu kepada hal yang sangat memalukan. Itulah yang terjadi pada Siska, jatuh cinta pada pemuda miskin yang baik hati, hingga hamil di luar nikah dan terpaksa pergi dari keluarganya yang kaya. cuma demi cinta... namun penyesalan memang selalu datang terlambat. Guys... Ini cerpen pertamaku. Aku tulis waktu masih SMA, sekitar tahun 2007. Please komentarnya, suka atau tidak suka. dan juga Ratingnya... supaya saya semangat lagi buat menulis.

[1/1] Seperti kata Dul, dia tidak mati. Hanya hilang. Seperti jam tanganku--dia masih ada, masih bisa dicari dan ditemukan. Hanya saja, di mana?

[1/1] Hal yang kutahu mengenai gadis itu: dia suka warna hitam.

[1/1] Sebelum dia mendorong papan biru yang sudah kuketuk empat kali, gadis bersuara angin itu menoleh. "Kau," mulainya, "mungkin akan terkejut melihat ini." Setelah itu, dia mendorong pintu. Dan, teori kau-mungkin-akan-terkejut bukan hanya sebuah perkiraan yang tak berdasar. Aku memang terkejut.

[1/1] Kuharap, aku tidak pernah tahu isi kamera gadis itu.

satu yang berubah: bocah itu pulang dengan punggung anak-anaknya.

Setahuku tentang pukul lima sore adalah waktu di mana gerai-gerai kudapan mulai menutup tirainya; anak-anak mulai menggulung tali layang-layang mereka; serta aku, dengan keharusan mengantarkan gadis itu pulang tepat waktu. ©2016