elsdinarchive's Reading List
3 stories
The Jewelrose I by margixian
margixian
  • WpView
    Reads 267,790
  • WpVote
    Votes 29,977
  • WpPart
    Parts 15
[ ON GOING; New Version ] How human classify our kind? Mystical or legend is our nickname. Our populations? They claimed us as disappeared, extinct, or even fictions. But here we are, in front of your eyes, showing our fangs and our bloody eyes. This is us, The Jewelrose. - 1st season of The Jewelrose.
Asylum [LET'S MEET AGAIN AT PEARL HARBOUR.] by empatpertiga
empatpertiga
  • WpView
    Reads 650,854
  • WpVote
    Votes 56,982
  • WpPart
    Parts 36
"And in the end, I lost a lot of things." Djaviour Petter Anderson. Setelah penyerangan terhadap pangkalan militer Angkatan Laut AS di Pearl Harbour, Hawaii (7 Desember 1941), Djaviour serta para anggota militer lainnya dituntut untuk bekerja ekstra demi dapat menemukan celah dalam mempersiapkan taktik penyerangan balik terhadap Jepang. Bentuk sikap netral dari AS yang selama berlangsungnya PD II pun tergantikan oleh rencana untuk melakukan serangan balik di Perairan Midway yang dimana hal itu menyebabkan Djaviour kembali harus turun dalam misi pertarungan. Namun, kali ini dia tak hanya mengambil peran di belakang layar, yang dimana kebanyakan dia bekerja sebagai otak dalam siasat peperangan, melainkan ikut turun dalam pertempuran Midway bersama para pilot dan anggota kru militer yang ditugaskan pada kapal induk USS Enterprise, USS Hornet, dan USS Yorktown. Rasanya mungkin mudah saja karena pria kelahiran 1901 ini merupakan sosok yang berdedikasi penuh dalam profesi yang digelutinya itu. Akan tetapi, setelah pernikahannya dengan Joana Sydney serta kabar kehamilan dari istrinya itu menyeruak di tengah-tengah tugas yang tengah diampu, maka semua berubah menjadi petaka. Copyright ©2019 Asylum - Empatpertiga Mature content ⚠️ Start 14 June 2019 #1 - Sydney (1/12/2021)
Tepi Lintang by gigrey
gigrey
  • WpView
    Reads 96,826
  • WpVote
    Votes 10,266
  • WpPart
    Parts 20
Lintang telah memilih jodohnya sejak dini. Di ulang tahunnya yang kesembilan tahun, Lintang mengarahkan telunjuknya pada sosok Sadam Aisena Salim. Dan di hari itu pula kehidupan Sadam berubah total. "Ma, Pa, Lintang mau menikah dengan dia!" Sadam terdiam di tempatnya. Menatap anak sembilan tahun itu dengan tatapan horror. Tawa juga tepuk tangan keluarga besar justru semakin mengurung Sadam dalam ketakutan. Guyonan kedua keluarga besar membuat Sadam terasa semakin tercekik. Hingga di usianya yang sudah cukup umur, Sadam memilih untuk melarikan diri ke luar negeri. Menghilang dan melupakan kehadiran mimpi buruk yang selalu menghantunya dalam wujud anak kecil dengan gigi ompong. Sejauh apapun ia berlalu, guyonan aneh itu terus menghantuinya. Sampai Sadam memutuskan untuk kembali. Ia bertekad untuk mengakhiri semua mimpi buruknya. ia harus mengakhiri guyonan keluarganya yang tak berhenti meskipun itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Namun ada yang aneh, ketika Sadam ingin berhadapan dengan mimpi buruknya ia justru bertemu dengan seorang bidadari? "Siapa?" "Ini saya Sadam. Calon suamimu." "Ah... anak cengeng itu?" "Huh? Anak ... cengeng?" Untuk kedua kalinya, Sadam dibuat tak berkutik oleh Lintang Biru. Namun kali ini kenapa rasanya ada yang aneh? Seharusnya tidak seperti ini!