Mereka yang hanya muncul dimalam hari, saat orang orang sedang terbuai dialam mimpi.. Mereka yang tak pernah mengunakan topeng untuk menutupi jati diri mereka, namun anehnya mereka tak pernah diketahui publik.. Karena mereka akan langsung membunuh semua orang yang berada ditempat kejadian dan memusnahkan semua bukti.. Membuat kepolisi sakit kepala karena tak tau harus berbuat apa apa.. Kepolisian beribu kali membuat jebakan tapi semuanya sia sia.. Seolah mereka sudah mengetahui rencana polisi, mereka dengan mudah membalikan keadaan.. Mereka yang merasa kebosanan,kebencian,penghianatan,ketidak puasaan, dan cinta yang gagal terhadap dunia ini.. Mereka dipimpin oleh satu cewek yang lebih dikenal dengan sebutan 'dewi kematian'

(PROSES REVISI, SELAMA REVISI SEMUA CHAPTER MASIH LENGKAP) Bayangkan bagaimana rasanya bila, seseorang datang tiap jam 00.00 setiap malam. Dia menghampirimu, memelukmu erat lalu hilang di setiap paginya. Dia tak bisa terlihat, tapi kehadirannya begitu nyata. Dialah yang menjadi alasan seorang Carissa takut tidur setiap malamnya.. DON'T COPY MY STORY!!

Sequel terakhir dari AGENT [The Final War; adalah saat dimana mereka semua akan dipertemukan kembali. Entah sebagai kawan atau lawan.] Malam itu, di 5 ruangan tertutup, terdapat masing-masing satu orang terpilih untuk diberikan satu inti pertanyaan. Lima orang dengan kepribadian yang berbeda, nasib yang berbeda, dan.. kemampuan yang berbeda. Pertanyaannya sangat simpel. "Jika besok adalah hari kiamat, dan kau diberi pilihan. Yang pertama, kau bisa menangis sambil meminta maaf sepuasnya kepada ayah ibumu dirumah. Atau, kau mau hidup lebih lama lagi?" "Aku akan memilih yang kedua. Apa yang harus kulakukan untuk itu?" Jawab salah satu orang itu. "Kau harus menghentikan kiamatnya."

--Sequel kedua dari AGENT: Agent of mutants-- [The Parallel Dimension; adalah perjalanan kelima mutan itu dalam dimensi paralel, dan secara tidak sengaja menemukan seseorang yang ternyata adalah kunci terkuat untuk mereka semua.] Setelah kiamat menimpa ketujuh mutan itu, salah satu dari mereka akhirnya pergi meninggalkan kelima agen mutan itu. Sekarang, hanya tinggal mereka berlima... di bumi yang sudah setengah hancur. Kimberly akhirnya membuka portal dimensi paralel sebagai destinasi mereka untuk menumpang tinggal selama tiga tahun. Dalam dimensi paralel, Kimberly dan keempat temannya memutuskan untuk 'numpang' bersekolah di suatu SMA, niatnya adalah mencari tahu karakteristik manusia di sana. Selagi menyelidiki dimensi baru itu, Kimberly bertemu dengan Ace, seorang laki-laki baik hati dengan wajah setampan dewa yunani, belum lagi otaknya yang sejernih Isaac Newton. Sempurna. Setidaknya itulah yang dilihat orang-orang. Seiring berjalannya waktu, tanpa sadar mereka mulai menyukai satu sama lain. Entah benar-benar suka... atau hanya taktik semata. Dugaan Kimberly, Ace bukanlah sembarang 'orang baik'. Karena sebenarnya... lelaki itu lebih tak tertebak. Insting Kimberly sangat kuat, ia merasa ada sesuatu yang tak beres. Begitu juga Ace. "Dia bukanlah manusia biasa, bukan juga mutan, lalu... apa dia sebenarnya?" - Kimberly Fern.