Pak Karto dan Bu Sri tak pernah dikaruniai anak. Tapi pada usia senja, mereka justru 'diamanahi' sepuluh anak laki-laki dari panti asuhan Manik Astuti, bukan dari darah, melainkan dari cinta. Di rumah kecil mereka yang tenang, tawa dan tangis mulai bergema. Rebutan kasur, kebingungan hari pertama sekolah, hingga malam-malam penuh cerita. Tapi, di balik kehangatan itu... masing-masing anak menyimpan luka yang tak terlihat. Dan di antara mereka, ada satu yang datang... tanpa nama, tanpa sejarah. Keluarga Pak Karto bukan sekadar cerita tentang rumah dan cinta, tapi juga tentang masa lalu yang perlahan terungkap-dan masa depan yang belum tentu tenang. Satu rumah. Sepuluh anak laki-laki. Satu ayah mantan TNI dan seorang ibu yang pernah merasa hampa. Tapi tidak semua anak datang dengan cerita utuh. Dan tidak semua luka bisa sembuh hanya dengan pelukan. Ini adalah kisah tentang keluarga yang tak biasa... keluarga Pak Karto-karena kadang, keluarga bukan tentang siapa yang melahirkanmu, tapi siapa yang tetap tinggal, meski kau datang dengan luka. start : 8 Juli 2025

Mereka memiliki trauma yang berbeda-beda namun dari sumber yang sama yaitu keluarga. Bukankah rumah itu seharusnya menjadi tempat perlindungan teraman? Bukankah rumah itu seharusnya menjadi tempat tinggal ternyaman? Bukankah rumah itu seharusnya menjadi tempat keluh kesah terbaik? Namun, rumah mereka dirusak oleh orang-orang egois. Apakah mereka masih pantas disebut sebagai orang tua? "Lukamu adalah sumber kekuatan mu." Mereka tidak tumbuh dengan kasih sayang, melainkan tumbuh dengan luka. Hingga sampai sekarang, luka mereka justru menjadi sumber kekuatan untuk mereka. Mereka harus kuat berdiri dan berjalan di atas duri tajam yang menusuk telapak kaki mereka. Start : 17 Juni 2024 Finish : - ⚠WARNING⚠ Hanya untuk umur 17+ karena di dalam cerita mengandung banyak kekerasan.