Warning!!! Bacalah saat benar-benar luang. Cerita ini hanya fiksi. Wiratmadja Series #2 Nama gue Rinai Rainia. Biasa dipanggil Rinai. Tapi gue lebih suka memperkenalkan diri sebagai Rain. Hujan. Karena menurut gue, itu lebih keren. Kedengeran kayak nama bule. Gue suka makan, suka tidur, suka nulis, dan suka ... Angkasa. Gue benci cicak, benci bencong, benci Bapak, dan ... benci Semesta. Yeah ... naasnya, gue terjebak prenjon bertahun-tahun sama sahabat seorok. Cuma, yang diprenjonin malah nggak peka dan nganggep gue kayak sahabat cowoknya. Padahal, meski dada dan bokong gue rata, gue masih masih mahluk hidup dengan kromosom X yang bisa melahirkan bayi-bayi lucu. Kalau pun nanti ASI gue nggak ada, masih ada susu formula yang bisa dikonsumsi, kan? Note: direvisi sedikit dari versi buku/sebelumnya (ada beberapa yang dikurangi dan ditambah) Pamekasan, 29 Desember 2017

Ada satu hal yang akan kau ketahui saat menatap mata Lyra. Bahwa gadis itu begitu mencintai Baren, namun sebaliknya mungkin Baren tidak.

Untuk seseorang yang mengira melupakan adalah jalan terbaik. Jawab aku. Mengapa diam diam gadis itu masih bertanya tanya mengapa dirinya terlupakan? Cover by salsabilandita

Buat Luna, dua sahabatnya adalah dua manusia yang serasi jika dijodohkan―yang satu cantik dan populer, yang satu Ketua OSIS. Buat Mentari, kadar kemanisan dua sahabatnya sudah lewat dari ambang batas kemanisan gula. Bikin diabetes. Buat Langit, ia tidak ambil pusing dengan siapa ia diceng-cengi―entah dengan Luna atau Mentari. Yang penting buatnya, gadis yang ia suka selalu ada disampingnya. Kalau bisa, sampai selama-lamanya. ------- Ini adalah kisah sederhana tiga remaja. Tentang persahabatan. Tentang pencarian jati diri. Tentang cinta. Dan tentang perjalanan mereka dalam memaknai rasa. [TAMAT: 2018, REVISI: 2020]

Salsa Billa suatu hari dia menemukan seseorang tertidur di depan pintu kontrakannya. Pipi orang itu lebam dan ada beberapa luka seperti jeratan tali di lengannya. Ketika ia membuka mata, warna coklat madu cair menatap Salsa dengan pandangan sendu. Namanya Orion. Dia adalah seorang gay. Di tengah dinginnya guyuran hujan di kota Bogor, Salsa menemukannya. Tangan kurus Orion terulur meminta bantuannya. "Bolehkah aku beristirahat sebentar di sini?" Takdir mereka pun terikat.