Nabila, seorang perempuan yang mudah membuat orang lain jatuh cinta tapi dia sendiri tidak mudah mencintai. Di dalam hatinya, masih ada satu nama yang sejak empat tahun lalu pergi meninggalkan. Sampai sekarang, Nabila tidak pernah tau apa alasan dibalik perginya seorang lelaki yang memperlakukan dirinya bak tuan putri. Tapi juga berhasil menorehkan luka di dalam hati. Tiada obatnya, kecuali dia kembali. Setiap untaian doa yang disampaikan oleh Nabila, pasti terselip namanya. Hingga suatu hari Tuhan mengabulkan segala pinta dan harapnya. Lelaki itu datang, dengan cerita yang mengejutkan bagi Nabila. Yang tidak pernah ia sangka sebelumnya tapi sangat ia syukuri saat kenyataannya. 4 tahun, tidak merubah sifat dan sikap lelaki itu. Perlakuan manisnya pada Nabila tetap sama, perjuangannya mendapatkan maaf Nabila dan usahanya mengobati luka dalam hati Nabila karenanya. Lelaki bernama Paul yang tidak pernah kenal kata menyerah. Namun, Apakah Nabila akan luluh lagi saat Paul kembali? Apakah Nabilanya akan kembali seperti sebelum dirinya pergi? Ketahuilah, gengsi Nabila terlalu tinggi untuk mengatakan bahwa sebenarnya dirinya bahagia tapi yang keluar dari mulutnya adalah kata tidak. Akankah Paul berhasil, membuat Nabilanya yang dingin kembali menghangat?

Kisah antara dua orang manusia, datang menggunakan dua pintu masuk yang berbeda. Kemudian berada dalam satu ruang yang sama. Saling mengubah perasaan, keadaan juga suasana. Namun, sebagai manusia, tentu keduanya memiliki kesadaran penuh akan ketidakmungkinan yang pasti menjadi hambatan. Tidak mungkin bersatu karena mereka berasal dari latar belakang yang jauh berbeda, juga tidak mungkin adanya persatuan antara cahaya rembulan dengan badainya kan? Kecuali, keduanya bersedia keluar melalui pintu yang sama. Melawan ketidakmungkinan dan berani menghadapi segala kritikan yang hanya bisa mencela tanpa tahu apa-apa. Sanggupkah?

Tuhan pasti punya maksud dalam mempertemukan 2 insan. Tidak mungkin tanpa alasan meskipun besar sekali perbedaan. Bertemunya Anin dan Avan itu sudah dituliskan dalam skenario Tuhan. Banyaknya perbedaan mungkin bisa mereka lewati dan bisa dihadapi bersama². Tapi ada satu perbedaan besar yang sulit bahkan ada ketidak mungkinan mereka untuk menaklukan itu. Perbedaan kepercayaan. Apalagi dalam fikiran Anin, gadis berusia 17 tahun itu tentunya masih belum menguasai persoalan persoalan dalam cinta. Ia bahkan mengatakan bahwa ia akan mengubah pertemuan menjadi perpisahan saja, karena baginya pertemuan ini sangat indah tapi tetap saja ada yang tidak bisa dipersatukan. Jadi lebih baik berpisah dan fokus pada masing² tujuan. Tapi perpisahan itu tidak sama sekali terfikirkan oleh Avan, ia sangat menikmati kebersamaannya dengan Anin, si gadis yg mampu meluluhkan hatinya tanpa alasan. Hingga suatu hari Avan mengambil keputusan untuk menghilang dari pandangan Anin sampai batas waktu yang belum ditentukan. Padahal ia paling tidak terima jika Anin sudah membahas perpisahan, tapi sekarang justru ia yg meninggalkan. Jadi, hal apa yang membuat mampu membuat Avan memutuskan pergi?