Ia melesat di antara langit, seperti kilat kecil yang menari di angkasa, membawa tawa dan keberanian yang tak tertakar. Wajahnya memancarkan cahaya, penuh rasa ingin tahu, berani menjelajah takdir tanpa ragu. Di ujung jari mungilnya, semesta terasa mungkin; dan dalam sorot matanya, harapan bersinar seterang bintang jatuh yang tak pernah melupakan cara bermimpi. 🪽 Note: • BoBoiBoy sepenuhnya milik Monsta • One-shots • Taufan centric

⚠️🔞 WARNING 🔞⚠️ Konten ini mengandung beberapa adegan yang tidak nyaman seperti; • Gore • Kanibalisme • BL/Gay Harap diketahui batasan diri anda untuk konten seperti ini. ~ ' • ~ ' • Nadi mu ia lah sebuah rangsang yang sejak lama telah aku nantikan, selangkangan mu layak nya diantara egoisme yang terpahat di sela jari ku, darah mu bisa saja terasa seperti memori lama yang telah terkubur.

[Series kedua dari "Jealous"] Kalau menurut Thorn sih, gak tahu deh yang kurang waras emang dia atau dua pasangan yang emang harus dipertanyakan kewarasan mereka.

O, ksatria perkasa, bawa aku kabur!

Si lugu dan tawa sumbang.

"Seandainya kita bisa terlahir kembali, aku berharap kita menjadi saudara lagi." ~~~~~ WARNING!! BoBoiBoy belong to ©monsta -Bxb/bl/boy's lover/Yaoi -OOC -typo -penggunaan kalimat yang tidak tepat -tanda bacaan

"Di kehidupan manapun, aku akan tetap mencintai mu tanpa gagal." Di sini, adalah takdir yang telah terlukis sejak awal, sayang ku. { Fanfiction based from the song "Seasonal Feathers"}

Semua orang mungkin mengenal Taufan, cowok manis yang bisa membuat siapa saja jatuh dalam pesonanya. Tetapi tidak ada yang mengerti Taufan lebih baik daripada Halilintar, begitu pula sebaliknya. 🎀💌 Rough on the outside but soft on the inside. That's it. Status [On Going]

Halilintar bukanlah seorang indigo, dia tidak memiliki kemampuan untuk melihat 'mereka'. Tetapi entah dosa apa yang dibuatnya di masa lalu sehingga dia harus dipertemukan oleh arwah tengil bermata biru sapphire yang tidak berhenti mengikutinya.

Di Dunia ini, kita nggak sendiri. Dalam dimensi waktu yang lain, ada diri kita yang lain juga. Kehidupannya bisa berbeda tipis, atau bahkan berbeda seratus delapan puluh derajat. Taufan Iris mempelajari konsep baru soal 'penjelajah' yang katanya pernah atau justru sering berpindah dimensi. Sekali dua, dia memimpikan menjadi seorang penjelajah karena situasinya saat ini, rasanya nggak bisa dikatakan tenang. Tapi menurut Halilintar von Emilien, Penjelajah itu cuma omong kosong yang dikarang buat dongeng anak anak. Halilintar nggak setuju sama orang orang yang mengaku pernah menjelajah. Semuanya kosong. Taufan Iris akan terus menyalakan lilin harapan, bahkan saat Halilintar von Emilien terus menerus mematikan sumbunya.