Wang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantikan dan kecerdasannya. Setiap hari mereka berdebat sampai seluruh sekolah mengetahui rivalitas mereka yang tiada akhir. Wang Yi muak dengan segala drama antara alpha dan omega. Menurutnya, perilaku mereka tak lebih dari sampah. Namun, hidup sering kali memberikan kejutan tak terduga. Segalanya berubah ketika Zhou Shiyu tanpa sengaja menggigit leher Wang Yi, dan entah bagaimana, Wang Yi tiba-tiba berubah menjadi alpha! Sebuah hal yang tak masuk akal, tetapi benar-benar terjadi. Kini, Wang Yi bersumpah tidak akan pernah memaafkan Zhou Shiyu. Tapi anehnya, Zhou Shiyu justru semakin sering mendekatinya, melekat seperti permen karet yang tak bisa dilepaskan. Tidak, itu masih bagus. Zhou Shiyu itu seperti lemak yang membandel yang sulit dibersihkan dengan sabun apa pun. Pokoknya nyebelin! Belum lagi popularitas Zhou Shiyu yang menarik perhatian alpha dan beta lain, yang kini menjadi masalah baru bagi Wang Yi. Bagi Wang Yi, satu hal pasti: dia benci omega... dan dia benci Zhou Shiyu. Atau mungkin tidak sesederhana itu?

Wang Yi masuk ke dunia novel ABO yang pernah ia baca. Ia menjadi tokoh antagonis yang memiliki istri dan anak. Masalahnya bukan di sana, istri yang bernama Zhou Shiyu itu adalah tokoh protagonis utama dari novel ini. Ada lagi anak lucu yang tidak mungkin ia sakiti. Hei, Bung! Dia suka anak-anak! Lagipula Diudiu ini anaknya di dunia novel. Bagaimana mungkin dia menyerang dan mengintimidasi tokoh protagonis? Berbekal ingatan akan akhir bab novel, Wang Yi dihantui oleh takdir tragis yang menimpa karakternya. 'Wang Yi' ditakdirkan mati di tangan Zhou Shiyu sebagai pembalasan dendam. Tubuh 'Wang Yi' yang sudah tak bernyawa dibuang ke kolam piranha. Habis tak bersisa. Pengetahuan yang mengerikan ini menjadi pemicu bagi Wang Yi untuk bertekad mengubah alur cerita demi menyelamatkan hidupnya. Dengan keberanian dan kecerdikannya, Wang Yi bertekad untuk melepaskan diri dari cengkeraman takdir dan mencari jalan keluar dari kekacauan yang mengancam keberadaannya.

"Tidak seperti itu Zhou bao bae." Wang Yi melepas pelukannya lalu beralih ke depan Zhou Shiyu seraya menangkup wajah kecil Zhou Shiyu yang hanya seukuran tangan Wang Yi. Bahkan lebih besar tangannya Wang Yi dibanding wajah Zhou Shiyu. "Ikan-ikan disini sama sekali tidak terperangkap. Justru ikan-ikan disini adalah ikan-ikan yang berhasil lolos seleksi agar bisa diizinkan tinggal. Tidak sembarang ikan bisa hidup di sini. Segala yang hidup, pasti ada eranya masing-masing kapan ia terpilih menjadi sesuatu yang paling diinginkan oleh banyak orang. Sama seperti dirimu kelak suatu saat nanti. "Untuk itu, teruslah berenang seperti Nemo. Dan aku juga akan ikut berenang bersamamu. Yiyi akan terus temani Zhou bao bae sampai kapanpun." Ucap Wang Yi kemudian memeluk Zhou Shiyu dengan sangat erat. Bergetar. "Wang Yi. Kau sudah dewasa." Lirih Zhou Shiyu dengan suara disertai tangisnya yang sudah tidak bisa lagi terbendung. "Menangislah bao bae. Menangis sajalah." "Wang Yi." "Eum?" "Wō ài niī" ••• Copyright Reevenar All Right Reserved 2024 DILARANG MENYALIN, MENJIPLAK, ATAU MENGEMBANGKAN CERITA TANPA IZIN.