imfayaa__
Zade Luthien Marcelen hidup dengan aturan dan logika. Sebagai dosen filsafat, ia percaya segala hal bisa dijelaskan dengan pikiran yang tenang. Namun semua itu berubah saat Seraine Odette hadir, mahasiswi bimbingannya yang spontan, berantakan, dan terlalu cerdas untuk diabaikan.
Mereka membuat kesepakatan sederhana. Di kampus mereka menjaga jarak, di luar mereka bebas menjadi siapa saja tanpa perasaan dan tanpa sepengetahuan siapa pun. Awalnya terdengar mudah, sampai keduanya menyadari bahwa jarak satu meter di antara mereka tidak lagi terasa cukup.
Seraine merasakan bibirnya gemetar saat nama itu meluncur. Ia mencoba menarik diri, kembali ke batas aman antara mahasiswa dan dosen. "Ah... Mr. Marcelen,"
"Panggil aku seperti itu sekali lagi, dan aku akan menghukummu," desis Zade, suaranya serak dan menggoda.
Semakin keras mereka berusaha menjaga batas, semakin sulit bagi hati mereka untuk berpura-pura bahwa ini hanya permainan tanpa makna. Karena pada akhirnya, bahkan logika paling kuat pun tidak mampu melindungi seseorang dari jatuh cinta.