My Short Stories
5 stories
Ramadhan Kala Itu by deaarmaya
deaarmaya
  • WpView
    Reads 54
  • WpVote
    Votes 24
  • WpPart
    Parts 6
"Tadi kamu nanya apa Azura?" Aku menoleh ke arah Azura yang menimbang-nimbang. "Em.. bentar, Azura ingat-ingat dulu.. lupa gara-gara denger Carissa dan Ariana ngobrol sih.." keluh Azura. "Tadi dia nanya Ramadhan itu artinya apa?" Sambung Ariana. "Nah, iya.. tadi Azura mau nanya itu!" Pekik Azura. "Denger ya.. Ramadhan itu merupakan sebuah kata mabni." "Apa itu mabni?" Carissa menggaruk kepalanya. "Mabni itu adalah kata yang ga berubah bentuk. Iya kan Zelene?" Sahut Azura. "Betul. Ramadhan itu mabni fathah. Ia harus selalu dibaca Ramadhana, bukan Ramadhanu atau Ramadhani." "Berarti asal katanya apa?" Ariana bingung, ia menimbang-nimbang. "Asal katanya adalah Ar-ramdlu." "Artinya?" Tanya Azura, Carissa dan Ariana bebarengan. "Membakar sesuatu" jawabku singkat. Sebuah cerpen yang dirangkai penulisnya saat duduk dikelas 6 sekolah madrasah ibtidaiyah. Mampir yuk..
Pernah Singgah by deaarmaya
deaarmaya
  • WpView
    Reads 170
  • WpVote
    Votes 61
  • WpPart
    Parts 9
Tentang lara yang pernah singgah. Tenang saja, sebab ia hanya hinggap, dan tak selamanya ia akan menetap. Sebuah cerpen; tentang rasa sakit yang terlalu berharga untuk disembuhkan begitu saja.
Cerita Usang  by deaarmaya
deaarmaya
  • WpView
    Reads 67
  • WpVote
    Votes 32
  • WpPart
    Parts 6
Dengarkan dan simak baik-baik.. Kalian mungkin saja menemukan sesuatu yang janggal dalam cerita ini.. Tingkatkan kepekaan kalian!! Sebuah cerita dari masa lalu yang terangkai di kala senja.. STOP PLAGIAT!!!
Sekelebat Hari  by deaarmaya
deaarmaya
  • WpView
    Reads 213
  • WpVote
    Votes 50
  • WpPart
    Parts 7
Hari ini adalah pertama kalinya aku menulis, kamu? Sapa yang kamu lakukan hari ini?
Sajak Kosong by deaarmaya
deaarmaya
  • WpView
    Reads 71
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 12
"Sajakmu kosong, Ra," celetuk William di suatu hari setelah rapat mingguan OSIS selesai. "Yang mana?" "Kumpulan puisi yang kautulis 2019 kemarin, ada yang membuatmu patah di tahun itu?" tanya William, tangannya tetap bergerak mengikat tali sepatu. "Itu bukan hal yang harus kau tahu," tukas Leara. "Padahal aku pikir kau bisa mengisinya dengan hal-hal yang lebih bermakna, tapi kau membiarkannya kosong tanpa warna," timpal William. "Aku suka hitam, dan kau tidak perlu mencampuri hal-hal kesukaanku," ketus Leara, merasa terusik. "Aku hanya memberi saran, karena kekosongan itu tampak jelas," sinis William untuk pertamakalinya sejak ia mengenal Leara. "Kekosongan itu aku nikmati sendiri, memangnya kau mau mengisinya, hah?! Tidak 'kan?!" bentak Leara dengan nada lirih, ia tak ingin anggota OSIS lainnya mendengarnya. "Akulah orang yang pertama masuk jika pemiliknya mempersilahkan," ucap William penuh penekanan. Sebuah cerita pendek, pernah dikirim untuk lomba antar sekolah sebelum kemudian berakhir sia-sia, tapi masih tetap tak kehilangan harga. Sebab, sang pemberi inspirasi belum mengetahui bahwa cerita ini ada.