bacaan sekali duduk
6 stories
Gadis Lima Sore by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 15,385
  • WpVote
    Votes 2,848
  • WpPart
    Parts 1
Setahuku tentang pukul lima sore adalah waktu di mana gerai-gerai kudapan mulai menutup tirainya; anak-anak mulai menggulung tali layang-layang mereka; serta aku, dengan keharusan mengantarkan gadis itu pulang tepat waktu. ©2016
Manusia di Balik Kaca Jendela by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 57,946
  • WpVote
    Votes 10,959
  • WpPart
    Parts 7
Tahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017
Bayi Para Nepotis by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 22,550
  • WpVote
    Votes 4,109
  • WpPart
    Parts 3
Apalagi yang perlu saya cari di luar ketika lantai rumah saya sudah menumbuhkan bermacam-macam cara untuk bertahan hidup? Apalagi yang perlu saya cari di luar ketika atap rumah saya sudah lebih dari sekadar melindungi dari hujan? Serta apalagi yang perlu saya cari di luar ketika jendela-jendela rumah saya disuguhkan untuk memandikan mata saya dari penatnya rutinitas? ©2017
Goodbye my little brother by kyungsooOppa6
kyungsooOppa6
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 3
Semesta memberikan apa yang aku inginkan ketika segala duka dan luka menyerangku tanpa ampun, aku meminta agar semesta berbaik hati mengobati luka ku, dan semesta mengiyakan. aku sungguh bahagia. kini aku meminta semesta untuk mengembalikannya, apakah semesta kali ini akan tetap berbaik hati, entahlah
+12 more
Siomay dan Perbincangan Sekali Duduk by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 18,907
  • WpVote
    Votes 5,185
  • WpPart
    Parts 3
[3/3] amati sekitar. barangkali, kamu yang selanjutnya dinanti-nanti oleh seorang Tukang Siomay Edan untuk berbincang-bincang dalam sekali duduk. dia memang orang asing, tapi ... gak ada salahnya kan kalau kamu coba?
Sampah #1: Bungkus Rokok by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 16,107
  • WpVote
    Votes 3,110
  • WpPart
    Parts 1
Hampir tiga tahun. Selama itu aku berjuang setengah mati demi satu kursi kedokteran di universitas negeri. Konon katanya biayanya tidak semahal swasta. Tapi aku juga tidak ambil pusing karena pemerintah masih berbaik hati memberikan Bidikmisi. Semoga saja aku bisa lolos dengan Bidikmisi. Semoga. Ayah dan Ibu tidak terlalu berharap. Mungkin mereka tidak bilang secara tersurat, tapi aku tahu mereka lebih senang kalau aku memilih jurusan yang semesternya sedikit. Biar cepat lulus. Cepat dapat uang. [Sekarung Sampah Untuk Indonesia #1]