Adira Saraswati, wanita karier glamor di perusahaan start-up Jakarta, punya hidup yang nyaris tanpa cela: rapi, terencana, dan tentu saja, bebas dari drama cinta. Ia dikenal perfeksionis, termasuk dalam urusan memilih pria. Standarnya jelas: harus matang, mapan, maskulin... pokoknya tipe "mas-mas sukses." Lalu datang Pratama Mahendra, rekan kerja dari divisi lain. Rambutnya two block berombak, gayanya santai, kemejanya selalu polos, dan senyumnya seenaknya. Tama jelas bukan tipe Dira. Tapi entah bagaimana, ia terus saja muncul... di pantry, di lift, di ruang meeting dan bikin Dira salah tingkah. Awalnya Dira yakin, dia kebal akan jatuh cinta. Tapi semakin sering mereka terjebak dalam momen-momen konyol nan manis, semakin Dira bertanya-tanya... Apakah standar setinggi langit bisa runtuh oleh tawa satu orang pria? Dan mungkin, untuk pertama kalinya, gadis yang tak pernah jatuh... benar-benar jatuh juga.

Ada sebuah pepatah mengatakan, 'the way to a man's heart is through his stomach'. Cara mengambil hati seorang pria adalah lewat makanan. Namun, Sasa tidak percaya dengan pernyataan tersebut. Sabria Maharani, perempuan lajang di usia kepala tiga, sudah lama menutup hati untuk cinta, sebab sudah terlalu sering disakiti pria lain. Kesehariannya yang nyaris monoton, sedikit berwarna dengan keberadaan toko kue daring kecil-kecilan yang ia kelola untuk menyalurkan hobi. Tetapi, siapa sangka jika dari sana, seorang pria menghubunginya untuk memesan kue yang dialamatkan pada rumah Bu Aminah, istri Pak RT di kompleksnya. Ebook full tersedia di akun NihBuatJajan © 2024 Anthea Gillian All rights reserved

Kata orang, kita bisa menyelesaikan masalah hidup dengan menikah. Punya penyimpangan seksual? Menikah solusinya. Pusing dengan kuliah dan skripsi? Menikah solusinya. Tak dapat-dapat pekerjaan? Maka menikah pula lah yang menjadi solusi. Kesulitan finansial? Menikah juga solusinya. Katanya rejeki ada yang atur. Aku baru umur 25 tahun. Namun ibuku sudah kelojotan mencari kesana-kemari jodoh untukku bagaikan aku ini tidak laku-laku. Aku bukannya tidak laku-laku, namun aku belum menemukan pria yang cocok dengan diriku. Kukira aku sudah mati diusiaku yang menginjak seperempat abad ini. Namun bukannya mati, aku malah terdampar di dalam novel yang kutulis saat masih menjadi ABG labil?

"Divorce is the second worst event in a person's life. The worst event, of course, is marriage." Setidaknya ituah yang terjadi pada Pamela. Seseorang yang pada mulanya tidak ingin menikah, terlebih dengan seseorang seperti Jevas Prambada. Namun, 4 tahun justru membuatnya pada akhirnya tak ingin berpisah. Meski seluruh dunia jelas telah ramai-ramai menyuruhnya lekas menyingkir. Meski Jevas juga termasuk salah satu dari seluruh dunia itu. Yang menginginkannya agar segera pergi dan tak lagi kembali.

Berteman sejak kuliah, membuat aku memahami teman-temanku. Fauzan yang tidak pernah puas dengan satu perempuan, Aldi yang tidak pernah siap berkomitmen, Aidil yang selalu mencari yang sempurna sesuai tipenya, Risa yang lurus-lurus saja sampai bikin aku bingung, mau-maunya dia sama Fauzan dan selalu memaafkannya. Arvi berbeda dengan mereka. Arvi si pria paling serius di antara mereka. Dari zaman kuliah, hanya ada aku. Tapi ini bukan kisahku dengan Arvi. Karena kisah kami membosankan seperti pasangan normal pada umumnya. Ini kisah teman-temanku yang bercerita padaku.

SERCHIE | © 2023, Ani Joy. All rights reserved. Ini adalah sebuah karya fiksi. Nama, karakter, insiden, dan Dialog adalah produk dari imajinasi penulis dan tidak akan dibangun sebagai nyata. Kemiripan apapun untuk peristiwa nyata atau orang-orang, hidup atau mati, sepenuhnya kebetulan.

Aludra ingin putus dari Jeha, apa pun caranya! Setelah perjuangan penuh keringat, air mata, dan drama, akhirnya keinginan itu terwujud berkat bantuan Levin-crush Aludra sebelum sama Jeha. Anehnya, setelah putus Jeha malah mendeklarasikan diri bakal bantu Aludra PDKT sama Levin. Nah, loh? Cuma daripada membantu, Aludra lebih merasa Jeha jadi orang ketiga alias setan pengganggu!

[TAMAT] Hidup Nata hancur setelah tersangkut suatu kasus besar yang mencemarkan nama baiknya. Kehilangan pekerjaan dan nyaris jadi gelandangan, suatu hari tanpa sengaja Nata mampir ke rumah duka Lux Aeterna. Dia tidak menyangka bahwa Avi, cowok dingin yang menjabat sebagai manajer rumah duka itu, menawarinya pekerjaan. Dan karena tidak punya pilihan lain, Nata memutuskan menerima tawaran itu. Meski awalnya takut dengan pekerjaan barunya, ternyata Nata menyadari bahwa ada banyak kisah-kisah tentang kehidupan di rumah duka Lux Aeterna... Hak cipta dilindungi undang-undang.

[ Romance - Magical Realism ] Sebagai orang yang lahir di Kota Ilusi, Azlin Nadia percaya bahwa mimpinya selalu benar. Pengalaman hidup membuktikan kebenaran masa depan yang ia terawang melalui mimpinya. Itu sebabnya, ketika ia bermimpi tentang pernikahan, cewek itu yakin dirinya akan dilamar dalam waktu dekat. Masalahnya, Azlin jomlo. Berarti harus dicari dulu, kan, pasangannya? Lalu, muncullah Nara, sosok yang persis pengantin pria dalam mimpi Azlin. Karena mimpi Azlin selalu terwujud, cowok itu pasti jodohnya. Namun, kenapa semua tidak berjalan seperti yang Azlin mimpikan? -ia2024.

Siska yang seumur-umur tidak memiliki kemampuan memasak memutuskan membuka kafe di Jakarta untuk menunggu sang pacar. Sayangnya, suatu insiden tak menyenangkan terjadi di hari pertama kafenya di buka, yang membuat Siska pada akhirnya menengenal Pradikta, pelanggan pertamanya. Belum cukup sampai di situ, sepertinya keberuntungan tak berpihak pada wanita itu. Sakka, pria yang ditunggu Siska itu malah memberitahu bahwa ia akan menikah dengan perempuan lain. Fase terberat Siska dimulai saat itu. Namun, kehadiran Pradikta yang tiba-tiba saja mengajukan dirinya untuk menjadi pasangan ke pernikahan Sakka, membawa mereka semakin dekat. Seolah-olah kehidupan penuh tangis dan tawa itu belum cukup, di masa cinta tengah tumbuh sebagaimana semestinya di antara Siska dan Pradikta, kehadiran Anitara Ayu Seodarmojo yang merupakan mantan kekasih Pradikta sekaligus tutor memasak Siska memperkeruh segalanya. Tara yang berusaha menarik kembali Pradikta, sedangkan Pradikta berusaha untuk menjauh, tetapi justru semakin terseret untuk mendekat. Akankah semua baik-baik saja?.