Di kota yang menyimpan ribuan kenangan dan rahasia yang berbisik di setiap sudutnya, dua jiwa yang retak dipertemukan bukan oleh kebetulan-melainkan oleh semesta yang tahu cara menyatukan luka. Cahaya, perempuan yang berjalan pelan sambil menenteng sunyi di dadanya. Barat, laki-laki yang menyembunyikan duka di balik sorot mata yang terlalu hening untuk dibaca. Tanpa arah pasti, mereka melangkah bersama, menjelajahi Palembang yang perlahan berubah menjadi ruang antara: antara pulang dan pergi, antara lupa dan mengingat. Ini bukan kisah tentang jatuh cinta. Ini tentang dua orang yang saling menemani dalam patah, lalu diam-diam menjadi rumah yang tak sempat utuh. Sebuah cerita tentang hadir yang singkat, tapi membekas. Tentang kehilangan yang tak menggelegar, tapi tinggal lama dalam diam.

Jasmine Anara selalu menjadi bayangan-terlalu pendiam untuk dipahami, terlalu berbeda untuk dianggap. Dunia tak pernah benar-benar memberinya ruang. Di rumah, ia tak diinginkan. Di sekolah, ia tak terlihat. Sendirian, sunyi, dan perlahan tenggelam dalam luka yang tak pernah sembuh. Hingga suatu hari, seseorang hadir-mengubah segalanya. Tapi apakah satu cahaya cukup untuk menuntunnya keluar dari gelap yang sudah terlalu dalam?

Ketika takdir mempertemukan dua dunia yang berbeda... Cinta pun tumbuh tak direncanakan. Kasih Astridya Putri, gadis desa yang sederhana, menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan meskipun hidup di tengah keterbatasan. Setiap pagi, ia berkeliling desa dengan sepeda tua sambil menjajakan Kue Nastar buatan ibunya. Namun, takdir membawanya bertemu dengan Farrel Agrantara, cowok kota yang keren tapi sok galak, dan memiliki sikap yang bikin nyesek. Semuanya dimulai dengan sebuah insiden-Farrel yang tak sengaja menabrak Kasih hingga Kue Nastar milik gadis itu berhamburan. Merasa bersalah, Farrel terpaksa mengakui bahwa dia harus bertanggung jawab. Kasih, yang marah besar, membuat sebuah kesepakatan tak terduga: Farrel harus membantu membuat Kue Nastar selama seminggu penuh! Namun, di balik kebodohan Farrel yang sok cuek, ada sisi tanggung jawab yang membuatnya berbeda. Selama seminggu penuh, keduanya mulai saling mengenal, berbagi cerita, dan mungkin, sedikit demi sedikit, menumbuhkan perasaan yang tak terduga. Akankah Farrel, sang cowok kota yang cenderung kasar, bisa merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar tanggung jawab? Sementara Kasih, si gadis desa polos dan baik hati, bisa menatapnya dengan cara yang berbeda? Petualangan ini bukan hanya soal Kue Nastar-tapi soal cinta yang bisa tumbuh di tempat yang tak terduga.

Alleta Kenzura Varelly. Cewek SMA kelas 10 yang hidupnya tampak biasa-sahabat solid, rutinitas sekolah, dan keseharian yang penuh canda. Tapi siapa sangka, di balik senyumannya, ada dilema yang nggak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ketika dunia nyata tak lagi cukup menenangkan, dan dunia fiksi justru memberi rasa nyaman yang sulit dijelaskan, Alleta terjebak di antara dua pilihan. Antara seseorang yang hadir dan nyata, atau sosok fiksi yang begitu sempurna dalam imajinasinya. Di sinilah kisahnya dimulai. Tentang perasaan yang tumbuh, kenyataan yang menggoyahkan, dan keputusan yang bisa mengubah segalanya. Karena pada akhirnya... yang paling sulit bukan memilih, tapi mempertanggungjawabkan pilihan itu sendiri.

Keisha Nathalie dan Zergan Farrelino adalah sahabat sejak kecil, namun sebuah kejadian yang tak terduga memisahkan mereka dan meninggalkan luka mendalam. Tujuh belas tahun berlalu, dan Zergan masih terperangkap dalam kenangan akan Keisha yang hilang begitu saja dari hidupnya. Suatu hari, takdir mempertemukan Zergan dengan seorang gadis bernama Karla. Meski terlihat familiar, ada sesuatu yang aneh-gadis itu bukan Keisha yang ia kenal, meski setiap senyum dan tatapan mata seolah mengingatkan Zergan pada masa kecil yang penuh harapan. Namun, takdir belum selesai memainkan perannya. Ketika masa lalu kembali menghantui, Zergan harus menghadapi kenyataan yang tak pernah ia bayangkan. Mampukah ia memperbaiki hubungan yang hilang, ataukah masa lalu akan terus membayangi mereka selamanya?

Alaska Erlangga, seorang pria yang terjebak dalam kerinduan tak berujung, menulis surat kepada Jingga Marcelia-perempuan yang pernah menjadi pusat semestanya. Hujan, yang datang seperti kenangan, menyeretnya kembali ke pertemuan pertama mereka: sebuah halte, seragam basah kuyup, dan hoodie yang menjadi awal dari segalanya. Namun waktu tak pernah benar-benar ramah. Takdir memisahkan dua jiwa yang saling mencintai, menyisakan jarak dan tanya. Ketika surat itu akhirnya sampai di tangan Jingga, kebingungan menyergap: apakah perasaan itu masih ada, atau telah terkubur di balik hari-hari yang mereka lewati tanpa kabar? Di tengah hujan yang datang dan pergi, keduanya diam-diam masih saling menunggu. Tapi, apakah cinta yang mereka simpan dalam diam mampu melawan kenyataan yang berubah? Ataukah hujan hanya akan terus menggiring mereka ke arah yang berlawanan? Ini adalah kisah tentang rindu yang tak sempat pulang, cinta yang tumbuh di masa lalu tapi belum tentu bisa kembali, dan dua orang asing yang dulu pernah saling menggenggam dunia-sekarang hanya saling menggenggam kenangan.

Alesha Shafira Jane telah lama merasa terjebak dalam kesedihan keluarganya, merasa tak dihargai dan dihina oleh ayahnya sendiri. Namun, bertemu dengan Alister Devantara membawa secercah harapan baru. Meski cinta mereka penuh tantangan dan penolakan dari keluarga, terutama ibunya Alister, Alesha dan Alister tetap teguh bersama. "Bukan waktu yang menyembuhkan, tapi cara kita menggunakan waktu lah yang menyembuhkan." - Antara Takdir Dan Cinta Dalam perjalanan cinta mereka, Alesha sering merasa dirinya tak layak untuk Alister, dan merasa setiap kekecewaan menjadi bagian dari kisah cinta mereka yang rumit. Namun, ia akhirnya belajar bahwa meski kecewa, cinta mereka tetap menjadi kekuatan yang memperkuat mereka. "Rasa kecewa menjadi penyempurna kisah kita." - Alesha Shafira Jane Alister melihat Alesha bukan hanya sebagai seorang kekasih, tetapi sebagai segalanya baginya. Cinta mereka adalah tentang menerima dan saling melengkapi, meski penuh rintangan. "Jatuh cinta dengan sederhana terlalu kecil untuk kamu yang segalanya." - Alister Devantara "Antara Takdir dan Cinta" adalah kisah tentang cinta yang murni, penuh pengorbanan, dan perjuangan untuk terus bersama meski hidup tak selalu berjalan sesuai harapan.