Anekdot
6 stories
Siomay dan Perbincangan Sekali Duduk by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 18,917
  • WpVote
    Votes 5,188
  • WpPart
    Parts 3
[3/3] amati sekitar. barangkali, kamu yang selanjutnya dinanti-nanti oleh seorang Tukang Siomay Edan untuk berbincang-bincang dalam sekali duduk. dia memang orang asing, tapi ... gak ada salahnya kan kalau kamu coba?
Apakah Perlu?  by gyrachs
gyrachs
  • WpView
    Reads 8,150
  • WpVote
    Votes 1,335
  • WpPart
    Parts 1
Aku sering bertanya-tanya, apakah melakukan kecurangan itu perlu? Cover by @dytayang
Gadis Lima Sore by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 15,389
  • WpVote
    Votes 2,848
  • WpPart
    Parts 1
Setahuku tentang pukul lima sore adalah waktu di mana gerai-gerai kudapan mulai menutup tirainya; anak-anak mulai menggulung tali layang-layang mereka; serta aku, dengan keharusan mengantarkan gadis itu pulang tepat waktu. ©2016
Manusia di Balik Kaca Jendela by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 57,952
  • WpVote
    Votes 10,959
  • WpPart
    Parts 7
Tahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017
deformasi by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 7,179
  • WpVote
    Votes 1,409
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] Gilang adalah siswa yang baik. Setidaknya begitu, sampai ia merasa lelah. Semestinya memang tak seperti ini, tetapi Gilang tak memiliki pilihan lain. [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
Ke Tempat Aku Pergi Bersama Gadis Berpayung Merah by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 13,432
  • WpVote
    Votes 2,284
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kau tidak perlu tahu siapa aku," kata gadis itu dengan suara lembutnya, seperti suara angin malam yang berhembus. "Datanglah bersamaku." Aku pikir, gadis ini sangat bodoh berpikir aku akan dengan senang hati datang entah ke mana dengan orang asing seperti dirinya. "Aku yakin kau akan senang datang bersamaku." Aku memperlihatkan wajah marahku. "Mengapa aku akan senang? Pergilah!" "Karena kau ingin mati, bukan?"