Olivia Jasmine Wijaya tidak pernah benar-benar merasa pulang-bahkan saat berdiri di rumahnya sendiri. Hidupnya hanyalah perlombaan tanpa garis akhir, didorong oleh ambisi sang ayah yang ternyata menyimpan pengkhianatan paling dalam. Di tengah reruntuhan kepercayaan dan luka yang tak pernah sempat sembuh, ia bertemu Elvano Jaxon Aditama-sosok dengan mata sedingin hujan malam dan sikap sekeras dunia yang pernah menghancurkannya. Ketua OSIS. Ketua geng. Dan mungkin, satu-satunya orang yang lebih hancur dari dirinya. Mereka bertemu bukan untuk saling menyembuhkan. Tapi untuk saling menanggung beban yang tak bisa mereka bagi pada siapa pun. Ini bukan kisah tentang jatuh cinta. Ini tentang dua jiwa yang tersesat-dan berusaha pulang meski tahu rumah itu mungkin sudah tidak ada lagi. Karena kadang, yang paling menyakitkan bukan kehilangan seseorang... tapi kehilangan diri sendiri di hadapannya.