SanaeCloud
"Aku bertahan sampai sekarang, udah termasuk hebatkan?"
Aluna, gadis yang tumbuh dalam ketakutan dan luka, memandang dunia dengan mata yang terbiasa menatap badai. Rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman, justru berubah menjadi awal dari retakan dalam hidupnya.
Trauma baginya bukan lagi luka sesaat, melainkan hadiah pahit dari setiap ingatan masa kecil yang menolak padam. Kadang, ia bertanya-tanya, jika sebelum lahir jiwa diperlihatkan sekilas tentang hidup yang akan dijalani, kehidupan macam apa yang dulu ia lihat, hingga akhirnya memilih bertahan daripada menyerah?
Di antara sunyi dan dingin yang tak kunjung reda, Aluna terus melangkah, menggenggam serpihan dirinya yang patah. Tapi dalam diam, pertanyaan itu tetap menggantung di hatinya: apakah masih ada takdir bahagia untuknya? Atau takdir memang ditulis hanya untuk membuatnya terluka?
****
"Apa aku mampu?"
"Mampu, Luna. Bahkan tanpaku, kamu tetap mampu."