Sakura hanyalah seorang gadis berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit besar di kotanya. Setiap hari Sakura selalu menjalani harinya dengan senyum sumringah karena operasi yang ia jalani selalu berjalan lancar. Pasien terselamatkan dan berangsur membaik di bawah penangannya. Sebagai dokter, tentu kesehatan pasien adalah hal yang paling diprioritaskan. Namun, pada suatu waktu Sakura Haruno ditemukan meninggal di ruangannya. Serangan jantung diindikasikan sebagai penyebab kematian gadis bersurai musim semi itu. Pantas, setelah ditilik lebih lanjut, dokter Haruno memiliki jadwal operasi beruntun dua hari dua malam lamanya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa penyebab utama dari kematiannya adalah karena forsir diri yang terlalu berlebihan. Akan tetapi ketika pandangannya kembali terbuka, bukan surga maupun lautan api neraka yang ia lihat seperti di bayangannya. Sakura justru mendapati dirinya bertransmigrasi ke dunia novel favoritnya. Novel romantis ala anak remaja yang selalu menemani Sakura kala memiliki waktu senggang itu menimbulkan perasaan excited tersendiri untuk gadis berambut merah muda tersebut. Sehingga ia memutuskan bahwa ia hanya akan menjadi tokoh figuran dan dengan semangat menunggu setiap momen serta alur cerita dari tokoh favoritnya Namun ketika semuanya sudah mulai berjalan lancar, hal yang tidak sengaja ia lakukan membuat alur cerita tersebut hancur berantakan. Pertemuannya dengan sang tokoh utama membuat rancangan rencananya roboh seketika.

___________________________ Ikatan yang membelenggu takdirnya itu memang sudah hadir semenjak dirinya lahir. Ketika dirinya beranjak dewasa, Sasuke selalu menuruti ucapan para leluhurnya. Termasuk harus menikahi Hinata Hyuuga. Namun semenjak kedatangan pertamanya di Taman Arbiter of Light, rasa untuk membangkang pun turut hadir di relung jiwanya. Di mana ada sosok bersurai merah muda yang menjadi alasan utamanya untuk memberontak. Sosok itu berwujud mungil layaknya personifikasi musim semi di bulan Maret. Akankah Sasuke bisa merajut takdirnya sendiri? Apakah dia bisa terlepas dari jerat-jerat yang dirancang Uchiha sedemikian rupa? Disclaimer ©Masashi Kishimoto

Kosan warisan sujarat bukan hanya sebatas tempat sewaan perbulan atau pertahun tapi ini lebih dari kata 'Rumah' yang sesungguhnya. Ada 23 isi kepala yang harus disatukan, ada 23 karakter yang harus saling memahami satu sama lain, dan tentunya hanya ada satu bidadari yang sampai kapan pun akan tetap menjadi tulang rusuk bagi para bujang. Bagaimana rasanya jika kau dipilih menjadi satu-satunya orang yang harus memahami 23 karakter orang yang berbeda? Rasanya menyiksa namun membuat nyaman di waktu bersamaan. Pantaskah ini dikatakan kesialan ataukah justru kebahagiaan? Cerita ini akan membawamu menemukan jawaban dari pertanyaan diatas.

Di Ise City kau harus hidup bahagia, walau mungkin tidak pada kenyataannya. Hidup disana penuh tekanan. Berpura-pura adalah hal paling mahir yang harus kau lakukan. Sasuke adalah suami arogan. Keangkuhannya membumbung tinggi hingga ke langit-langit rumah mereka. Dingin hingga ke sel tulangnya. Sakura adalah istri penurut, namun punya seribu satu cara untuk menyatukan seluruh kepingan hidupnya yang hampir lepas. Tidak suka diusik dan akan melakukan apapun untuk menyelamatkan harga dirinya. Harga diri keluarganya. Di bawah atap rumah Uchiha, mereka berpasangan. Berbagi pikiran dan keinginan tanpa mereka sadari. Namun itu belum selesai, karena ini baru dimulai... ✖Warning!✖ This story contains of mature content 18+ Be wise as a reader. Thank you © Masashi Kishimoto © Picture by pinterest

Ikatan yang membelenggu takdirnya itu memang sudah hadir semenjak dirinya lahir. Ketika dirinya beranjak dewasa, Sasuke selalu menuruti ucapan para leluhurnya. Termasuk harus menikahi Hyuuga Hinata tentunya. Namun semenjak kedatangan pertamanya di Taman Arbiter of Light, rasa untuk membangkang pun turut hadir di relung jiwanya. Di mana ada sosok bersurai merah muda yang menjadi alasan utamanya untuk memberontak. Seorang gadis mungil yang berhasil menyusup ke dalam hatinya. Disclaimer ©Masashi Kishimoto