"Haura, memeluk luka adalah jalan yang gue pilih!" ~Aileen Bellova

Siapa sangka laki-laki misterius yang selalu duduk di bangku pojok belakang itu si pemilik otak cerdas? Wira namanya, Prawira Adiguna. Setengah tahun di kelas itu, ia tak pernah sakalipun menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang sains. Namun saat sekolah membuka pendaftaran kompetisi sains, diam-diam laki-laki itu mendaftar dan mendapatkan nilai sempurna. "KECERDASAN YANG TERSEMBUNYI" Itulah anggapan seantero sekolah setelah pemenang kompetisi diumumkan. Sekolah bahkan mengirimkan Wira bersama beberapa anak lainnya yang mendapat skor tinggi untuk mewakili sekolah dalam ajang Olimpiade Sains Nasional. Nama Wira mulai disorot di kalangan peserta olimpiade. Hingga saat ia berada di bangku kelas 11, ia mendapatkan tawaran menarik. Menjadi salah satu perserta game show yang diadakan oleh sebuah perusahaan agency. Dalam waktu satu bulan, ada banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Ada sebuah teka-teki yang harus ia pecahkan bersama teman-temannya.

"Cahaya," panggil Angkasa. Cahaya menoleh. "Ya?" "Boleh saya bertanya?" "Boleh," jawab Cahaya. Angkasa tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari Cahaya. "Apa yang paling kamu suka di dunia ini?" Cahaya tersenyum lebar. "Ada banyak," jawabnya. "Salah satunya?" tanya Angkasa, belum merasa puas atas jawaban yang diberikan oleh gadis itu. "Langit," sahut Cahaya. "Kenapa?" "Karena langit itu luas. Dan aku ingin, hati aku bisa seluas langit!" Cahaya menjawab dengan tenang.