Dimanapun kamu berada.. Aku selalu di dekatmu. Bersamamu. Disisimu. Selalu. Walaupun keberadaanku tak pernah kau sadari.

Menurut dirinya, Sani adalah seorang remaja biasa. Namun pikiran itu pupus ketika dia mengikuti interview di sebuah pekerjaan pariwisata, yang mengatakan dia adalah tokoh cerita rakyat.

Hanya karena salah pencet! Sumpah! ini gara-gara jari-jariku sudah keriting kecapekan mencet-mencet ribuan nomor, jadi mulai tidak sinkron dengan otakku. Mana kutahu kalau nomor itu nomor rahasia? Nomor Super-Super VVIP! Aku kan sedang jadi sales telemarketing. SALEESS DOANK! Dan bisa jadi Sales ini juga gara-gara Rico! RIco keparat, kamu mati nanti kalau aku sudah ngeberesin masalah ini. Tapi bagaimana caranya aku bisa kabur? Lalu-lalu .... Mommy, Daddy ... gimana kabar mereka kalau tahu aku menghilang? Yang lebih penting lagi : AKU MAU DIBAWA KEMANAAAA?!

The beautiful thing about young love is the truth in our hearts that it will last forever -Atticus-

Keduanya dipertemukan pada satu masalah dan satu kewajiban. Ditinggal menikah dan harus menikah. Dua orang dewasa yang tak pernah bisa menghadapi masalah mereka sendirian. Seingin apapun mereka. Raka, selalu menikmati setiap sunrise-nya dengan sebuah tekad akan pencapaian yang lebih baik untuk hidupnya. Ia dapatkan semuanya, namun tidak untuk kisah cintanya. Lana, selalu menikmati setiap 47 detik sunset-nya dengan orang yang ia cintai layaknya ia mencintai sunset. Namun, momen dimana matahari kembali pada tempatnya, tidak semanis dulu. Karena kini hatinya tidak punya tempat lagi untuk berpulang. Apa yang dilakukan keduanya untuk menyelesaikan semua ini? Apa perjanjian akan menuntaskan semua masalah? Atau justru harus ada masalah dulu baru perjanjian itu tergapai?

[CERITA INI SUDAH DITERBITKAN] Dia, seperti Caramel Macchiato. Dibalik tawanya, dia sedih. Dibalik keceriaannya, ia menyimpan luka. Semua orang hanya tahu bahwa ia adalah seseorang dengan sejuta keceriaan yang ia tebarkan tanpa tahu ia juga mempunyai sejuta kenangan pahit yang ia tutupi semanis mungkin. Tapi, tak ada minuman yang tak pernah habis walau terus saja diminum, bukan? Semakin lama, caramel yang ada diatasnya itu terkikis. Lalu, jika caramelnya sudah habis, akan ada rasa kopi yang pahit. Mungkin sedikit pahit karena sudah dicampur oleh gula dan susu. Dan lama lama, dia sudah mulai menampakkan kesedihannya. Membuat semua orang bertanya. Tetapi Ia tetap berusaha untuk menyembunyikannya semanis mungkin walau mungkin tak semanis dulu. Copyright © 2014 by Iffah Ariqoh.