TERBIT | PART MASIH LENGKAP [Collaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary] "Loh, pulangnya sendiri aja, Mas Jibran? Mana calonnya? Enggak mau dikenalin ke Bu Ayu dan Pak Dinar?" Setiap pulang ke Jogja, hanya itu-itu saja yang ditanyakan para tetangga kepada Jibran. Walau hatinya sebal, pemuda bernama Jibran Nalendra itu hanya bisa membalas tersenyum. Jibran tidak ingin menggubris lebih jauh, jadi ia lebih memilih pergi menghindar. Bahkan, rasa-rasanya Jibran ingin menetap di Jakarta saja. Fokus pada kariernya sebagai programmer di sebuah perusahaan developer game terbesar di Indonesia. Namun, tidak mungkin ia tidak pulang ke rumah untuk menjumpai kedua orang tuanya. Menikah. Tentu saja, Jibran menginginkannya. Para sahabatnya bahkan yang umurnya dibawah Jibran sudah menikah. Bukannya ingin mengulur-ulur waktu, hanya saja ia belum menemukan calon yang pas. Hingga suatu hari, ia berkenalan dengan tetangga baru di apartemennya. Windy Waranggani, gadis cantik yang diketahui sebagai editor sekaligus penulis populer dengan ribuan followers di sebuah platform bacaan. Windy masuk pada kriteria Jibran. Sayangnya, ketika Jibran sudah mantap ingin meminang, ia harus menghadapi Primbon Jawa yang telah turun-temurun dipercayai sebagai panduan baik atau tidaknya jalannya kehidupan, salah satunya pernikahan. Arinan 2023

Seandainya Alara diberi pilihan walau pilihannya antara mati tragis atau hidup tragis. Alara akan dengan yakin memilih mati dengan tragis. Biarlah, setidaknya ia hanya merasakan sakit saat kematiannya saja. Namun, sayangnya Alara harus dihadapkan tanpa pilihan dengan hidup tragis sampai mati perlahan dengan bengis. "S-selesasain semuanya dengan cepat kalau dengan kematian gue lo bahagia." "Ck, belum apa-apa udah dipercepat aja. Payah! Ini bahkan baru permulaan masih jauh ke tahap inti penderitaan lo!" --- Mari menyelam dengan kisah si pemilik nama kesedihan ini, dan mari rasakan sensasi berbagai luka yang menyerang disaat bersamaan, namun jangan terlalu dalam jika tidak ingin mati tenggelam. Bersenang-senanglah dengan luka sekalipun harus berakhir duka. [Harsh word, self harm, bullying] Bijaklah dalam membaca:) Lets get it

Hanya kisah tentang Jeremy si aktor idola remaja dan Mia si penulis. Dua manusia yang dulunya berteman dekat dan sekarang saling membenci itu harus terjebak dalam pernikahan yang kacau dan konyol. "Pakai itu, kartu gue." "Gue bilang gue nggak butuh uang!" "Keras kepala banget lo jadi cewek! Gue gak mau dianggep sebagai suami yang gak bertanggung jawab, sialan!" "Jahat banget lo jadi cowok! Mana ada istri yang mau dikasih duit dengan cara nggak sopan kayak gitu." "Sopan huh?!?" Bertengkar itu biasa. Marah-marah juga biasa. Berpelukan dan tidur bersama setelahnya juga biasa. Namun siapa sangka... kisah mereka ternyata lebih dari itu.

Winaira gak pernah menyangka jika hari tersialnya adalah bertemu Ganendra Lakeswara di Bar tempatnya melepas penat, dosen mata kuliah paling menyebalkan menurut Naira itu berada di Bar yang sama dengan Naira yang sialnya tadi pagi Naira bolos kelas Ganendra dengan alasan sakit, tolong garis bawahi SAKIT. Mahasiswi yang beralasan sakit, tiba-tiba menjadi sehat bugar dan bisa menghabiskan segelas whiskey di Bar? gak ada cara lain menghindari Ganendra selain kabur, harusnya! tapi sialnya Naira malah terjebak dengan Ganendra yang sampai membawa mereka berdua berakhir di kamar hotel! Naira lupa bagaimana kejadiannya, tapi gadis berparas ayu itu tau kalo mereka gak sekedar tidur biasa tapi 'tidur' bersama! Ganendra mabuk berat, Naira ingat sekali dosennya itu mabuk berat, harusnya dosennya itu tidak mengingat apapun tentang malam itu kan? sekarang tugasnya hanya pura-pura tidak terjadi apa-apa, iya kan? 21+

(Completed) "Ter, menurut lo kenapa ayam tuh dikasih nama ayam? Kenapa nggak sapi aja atau.. kudanil gitu?" "Kalau gue gorok leher lo sekarang, kira-kira lo mati apa nggak napas aja, Na?" Nareshwara itu tinggi ✅ Ganteng ✅ Suaranya bagus ✅ Jago gombalin cewek❌ Kalem banget❌ Nggak suka nyusahin Winter❌ "Kayaknya sih mati.. tapi ayam tuh ya-" Lelah lahir batin. Itulah yang selama belasan tahun Winter rasakan. Bersahabat dengan pemuda minim kewarasan yang selalu bertingkah 'semau gue' serta penganut prinsip 'terobos ajalah anying' ini bikin Winter sadar kalau resign jadi penduduk bumi bukanlah pilihan buruk. "Lo waras dikit bisa nggak, Na?" *** "Gue suka sama lo." "Hah?" "G-gitu, kan, bilangnya?" "Ah-ooh, iya ya, bisa gitu.. sih?" "Tadi itu pe..percobaan... ehehek," *** Sementara bagi Jeriko, menebas egonya yang setinggi langit dan hatinya yang sebeku daratan Antartika bukanlah perkara mudah. Namun, dihadapan seseorang yang berhasil memberikannya tempat ternyaman untuk 'pulang'. Dia bersedia memberikan apapun, sekalipun harus goresan luka yang jadi bayarannya. "Kalau gue mati.. lo juga harus mati, Darling. Seenggaknya kalau kita nggak bisa bersatu dibumi, kita bisa abadi di surga." "Mahluk kayak lo lebih pantas ada di kerak neraka sana!" "Lo mau abadi di neraka sama gue? Fine, gue nggak masalah mau dimana pun. Asal ada lo-nya." "DIH, SINTING!" "Love you more, Darling." *** 17+ ©Dandelions042

Capek-capek move on, nikahnya sama mantan sendiri. 20+

"Kita udah pernah nyoba sekali, lalu kita berakhir gagal. Tapi ternyata di antara mereka yang datang ke hidup aku dan kemudian memilih pergi meninggalkan, aku masih berharap kamu jadi satu-satunya yang datang untuk kemudian menetap. Nggi, mau nggak nyoba sekali lagi bareng aku?"