tx421cph
- Reads 107,884
- Votes 14,184
- Parts 16
Soerabaja, Hindia Belanda, 1892
"Tolong jangan berikan mawarmu yang indah kepada pria lain, Liana."
Jefferson bersua dengan mata polos yang legam khas wanita pribumi, hatinya bergetar dan lidahnya kelu. Air wajahnya yang selalu tenang bahkan tak mampu menyembunyikan betapa dia memuja perempuan pengurus kebun mawar tersebut, Liana.