Bagi Nadia, tidak ada yang lebih penting selain menjadi penerus ayahnya memegang jabatan tertinggi di EDeA. Dia akan melakukan apa saja demi bisa mewujudkan keinginan itu. Tidak peduli meski itu berarti dia harus menyakiti banyak orang. 'Harus melakukan yang terbaik di atas lelaki' menjadi motivasi Nadia untuk menjadi yang terbaik. Nadia lupa ada kekuatan cinta yang bisa mengalahkan segala ambisinya. Saat semuanya telah hilang, Nadia baru sadar kalau dia membutuhkan cinta, dia membutuhkan lelaki yang akan memeluknya saat sedih, dia membutuhkan seseorang yang akan mencintainya tanpa syarat. Masihkah Nadia memiliki kesempatan untuk semua itu?

Bima dan Kinasih bertemu kembali di acara perkenalan calon besan setelah 28 tahun berpisah. Anak-anak mereka, Daisy dan Jay, akan bertunangan dan mempersiapkan pernikahan. Pertemuan itu memantik kembali kenangan dan api asmara antara Bima dan Kinasih di masa lalu. Haruskah cinta itu kembali diperjuangkan saat ada hati yang mungkin terluka?

Hidup Aruna Puspitandari tidak pernah sesuai dengan harapannya. Semua yang dia inginkan selalu berakhir luka dan kecewa. Pernikahannya dengan Aiden Bagaskara pun diawali dengan paksaan. Pria tampan itu tidak pernah mencintai dirinya. Bagi Aiden, sosok Aruna tidak lebih dari bentuk baktinya pada sang ayah yang sudah semakin uzur. Aiden mencintai gadis lain. Aruna hanya istri di atas kertas, bukan wanita yang menguasai hati Aiden. Sampai di suatu hari Aruna terbangun dari tidurnya yang melelahkan. Dia tidak ingin menderita lagi dan selalu menjadi pihak yang kalah. Aruna ingin berjuang untuk merebut semua yang menjadi haknya. Misi utamanya adalah merebut hati Aiden dan mengingatkannya bahwa Aruna adalah wanita yang layak untuk dicintai. Namun, bisakah Aruna meraih kebahagiaan yang selama ini didambakannya?

Slofa dan Dito adalah dua orang yang pernah terluka oleh cinta. Kemudian mereka bertemu di Jerman dan saling jatuh cinta. Akan tetapi kisah mereka berjalan dengan penuh liku. Sanggupkah Slofa dan Dito berjuang agar kisah mereka bersatu.

Aku sangka kehidupanku seperti Cinderella, yang hidup bahagia saat bersama pangerannya. Ternyata itu hanya sebuah khayalan belaka, aku bukan Cinderella. Tetapi hanya seorang wanita berkasta rendah menjalin hubungan dengan pria berkasta tinggi. Seharusnya aku tak jatuh cinta dan perasaan ini salah, tetapi hati ini sudah berlabuh akan cinta darinya. "Aksa, kamu tidak pantas menikahi wanita rendahan seperti dia!!! kita tidak cocok dengan Kaila. Jangan rusak garis keturunan kita dengan wanita itu!!" "Aku mencintainya mama! tidak ada larangan jika aku menikahi Kaila." "Tetap tidak boleh!! kamu adalah penerus usaha mama dan papa. Mau di letakkan di mana wajah kami, Aksa." "Aku tidak perlu harta kekayaan, jabatan. Aksa akan pergi dari rumah ini dan meninggalkan semuanya."

Sudah setahun Adam dan Irana telah menikah. Keduanya melalui kebersamaan tanpa kesulitan yang berarti. Mereka menikmati masa-masa bahagia mereka dari waktu ke waktu, dari musim ke musim. Akan tetapi, di suatu waktu, Irana sudah merasa bosan di rumah terus tanpa kegiatan apa pun. Ia merasa dirinya bagaikan boneka porselen pajangan di rumahnya sendiri. Hari demi hari hal itu memicu onak dalam tubuh pernikahan mereka. Irana ingin membuka sebuah butik untuk menghalau rasa jenuhnya. Meskipun Irana resain dari kantor sebagai seorang sekretaris, tetapi jangan ditanya hobinya. Irana adalah jago fashion desain. Hal itu merupakan keturunan dari ibunya yang sudah punya butik ternama. Seminggu setelah memikir, Irana akhirnya mendatangi juga sebuah toko yang menjual alat dan bahan menjahit. Di sana ia senang sekali. Lalu membeli beberapa alat dan bahan yang ia perlukan. Dengan senang hati dan wajah berbinar, Irana mengatakan keinginannya itu kepada Adam. Namun Adam malah menyalahi janji. Ia bahkan melempar peralatan menjahit Irana. Hari demi hari konflik Irana dengan Adam tidak kunjung usai. Hingga beberapa bulan keduanya tidak jua menemukan titik temu. Padahal apa yang ingin dilakukan Irana sudah tertulis dalam perjanjian pra nikah. Irana sudah berencana ingin pergi menenangkan diri untuk sementara waktu. Dan berharap semuanya akan baik-baik saja pada waktunya nanti. Akankah tercipta kenyataan sesuai impiannya? Adakah realita akan sesuai dengan espektasinya?

-Romance Comedy- "Dim...., will you marry me?" Mendengar ucapan Kirana, Adimas melongo, seakan memeriksa kenormalan pendengarannya. Dua detik kemudian, barulah mulutnya bersuara. "Gila, lo?" "Eh, Dim... Out of the box itu namanya. Pernah denger ungkapan kalau orang dengan pikiran gila itu bisa lebih sukses, kan?" balas Kirana. "Lo mau kita nikah siri setahun, habis itu cerai dan lo bisa lanjutin kuliah ke Amerika," simpul Adimas pelan, menahan diri untuk tidak langsung meremat kertas berisi perjanjian 'Friends with Benefit', lalu menimpukannya pada Kirana supaya sadar. "Singkatnya, ini semua demi proyek beasiswa lo? Supaya lo diijinin Mami buat tetep di sini kelarin proyek, nggak ikut pindah ke Pontianak, gitu?" Adimas dan Kirana adalah sepasang sahabat yang tumbuh bersama. Gara-gara mengikuti skenario gila sahabat kecilnya itu, Adimas jadi ikut terkena getahnya.

Aisha Kumala Arrasyid atau biasa dipanggil Mala oleh keluarganya menutup hatinya untuk setiap pria yang datang mendekat. Ia memiliki trauma dengan kisah percintaan. Saat ia baru lulus kuliah dan berencana untuk menikah dengan kekasihnya, musibah menimpa mereka dan sang kekasih tewas karena melindungi dirinya saat mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Selama 10 tahun ia menutup rapat pintu hatinya dan memutuskan untuk tidak menjalin lagi hubungan dengan pria manapun. Ia takut jika ia kembali ditinggalkan oleh orang yang ia cintai. Hingga data seorang Ahmad Zakaria Mursadat yang kerap dipanggil Jaka. Dengan sikapnya yang sedikit tengil, Jaka mulai mengganggu ketenangan hati Mala. Apakah Jaka mampu menyembuhkan trauma yang dialami Mala? Atau Jaka akan meninggalkan Mala seperti cinta pertama yang meninggalkannya secara tragis?

"Kamu yang tiba-tiba datang mengalihkan konsentrasiku dalam menghafal Al-Qur'an. Menyirami rasa nyaman. Setelah rasa nyaman itu sudah menjalari seluruh relung hatiku, kau pun dengan seenak hati meninggalkan rasa rindu yang menyesakkan dada." "Jika suatu hari nanti kita dipertemukan kembali. Semoga aku adalah jawaban dari doa-doamu. Kamu bukan hanya sekedar penyempurna Agamaku saja, tapi penyempurna hafalanku juga." "Untuk kamu yang tiba-tiba menghilang dari jangkauanku. Kutitipkan namamu pada Dia yang Maha Menjaga. Semoga kelak aku mampu memenangkanmu kembali dalam dekapan Al-Qur'an." Leticia Azumi Zahra. Mampukah Leticia bersabar menanti laki-laki yang pernah singgah di hatinya lalu tiba-tiba menghilang ataukah ia menyerah dan menerima perjodohan dari Papi-nya? Yuk ikuti cerita lika-liku Leticia di Pondok Pesantren Hagia Sophia.

Keinginan Mora dan Anubhawa untuk hidup bahagia ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Perbedaan karakter dan suku bikin keduanya terus bertengkar. Akankah cinta mampu menyatukan keduanya?