[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Mungkin semua orang akan berpikir jika Hana adalah sosok gadis yang lemah yang mau saja di perlakukan seenaknya oleh pria yang bahkan sudah menjadi bagian dari keluarganya. Kendati Hana pun tak memiliki kemampuan lain selain menuruti semua keinginan Taehyung agar sang kakak tak akan merasakan sakitnya di buang oleh pria yang ia cintai. ••• "Pilihannya hanya ada dua Lee, menjadi pemuas nafsuku atau melihat kakakmu terluka dan mati bunuh diri?"

Kejadian 10 tahun lalu berhasil membuat separuh kehidupan gadis bermarga Lee itu hancur. Kepergian sang kakak nyatanya membuat kedua orang tua Lee Hana itu tak bisa berfikir jernih, mereka dengan kejam menarik Hana untuk masuk kedalam kubangan hitam yang sama sekali tak bisa Hana lawan. Hingga sosok pria yang memperkenalkan diri sebagai guru private itu membawa Hana kembali menyusuri dunia yang sebenarnya.

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Niat baik mengantarkan barang milik Ryu Taehyung yang tertinggal di kafe tempatnya bekerja, Lee Hana malah harus terjebak kedalam kubangan gelap yang dalam satu malam bisa merubah kehidupannya. ••• "Kau laki-laki sejati bukan? Maka nikahilah kekasihku!" Suara bergetar nyaris tercekat itu keluar dari mulut Jeon Jungkook, pemuda tampan yang selama 2 tahun kebelakang ini telah mengisi kekosongan hati seorang Lee Hana. Hana nampak membulatkan kedua netranya, ia menggelengkan kepalanya pertanda jika ia tak menyetujui itu. "Tidak. Aku tidak ingin menikah" Taehyung kini beralih menatap Hana yang bangkit dari duduknya, gadis itu menatap Taehyung dengan kedua iris yang berair. "Aku bisa membesarkan anak ini tanpa bantuan Taehyung ataupun kau Jung." Jungkook mendecih kesal. "Jangan bodoh kau Lee! Aku mencintaimu, jadi tolong menikahlah dengan Taehyung karena aku tidak ingin menikahi wanita yang tengah mengandung darah daging orang lain." Hana tertegun, ucapan Jungkook barusan cukup mengiris hatinya namun jika di pikir kembali memang tak ada pria yang mungkin mau menikahi kekasihnya jika kekasihnya itu tengah mengandung anak dari orang lain. written by sansalviorr