"Merangkak lah, bahkan jika kaki tangan mu berdarah-darah selama menuju puncak." Distrik hiburan berkoar-koar sesuai dengan gelarnya. Siang malam tanpa surut. Tapi Sunoo mendengar dengan jelas suara ringan milik wanita itu. "Jadi ketika kamu sudah berada di puncak, seret semua orang ke bawah kaki mu. Injak mereka sepuluh ribu kali. Jepit mereka di tanah sampai mereka jadi lumpur." Written by © Lavendrxy

──halaman tidak di temukan. Written by © Lavendrxy

"Tidak perlu mata untuk melihat kebenaran." Lantas dengan apa Sunoo melihat semua kebenaran di balik kejanggalan di dalam bangunan ini? written by © Lavendrxy

"Ma, aku boleh egois, kan? aku juga manusia, nggak mungkin nggak sakit hati." Rasanya hidup selalu mempermainkan. Ini bukan salah Tuhan, bukan salah orang lain, juga bukan salah takdir──tetapi sumpah demi Tuhan, ini sangat sakit. Bahkan menangis kencang tidak akan menjamin dirinya kembali seperti semula. "Mereka punya segalanya. Tapi aku cuman punya diri sendiri." written by © Lavendrxy