sss
10 stories
Trust by dhitapuspitan
dhitapuspitan
  • WpView
    Reads 4,227,366
  • WpVote
    Votes 274,166
  • WpPart
    Parts 54
Hidupnya indah, pada masanya. Satu masalah datang membuatnya bertransformasi menjadi dia yang lain, yang tak dikenal dan tak mau dikenal. Hidupnya berubah hitam, monoton, tak bergairah. Namun, ketika muncul setitik harapan cerah yang datang untuk membantunya kembali bangkit, hal lain muncul. Ragu itu muncul ketika harus dihadapkan pada kata percaya. Percaya untuk percaya dengan ketulusannya, atau tidak percaya karena banyak asumsi buruk yang berputar di kepalanya. Bagaimana jika ketulusan itu hanyalah kepalsuan? Ketika ia percaya, hanyalah penyesalan yang tercipta. Namun, bagaimana jika sebaliknya, ketulusan itu benar-benar sebuah ketulusan? Namun, pada kenyataannya ia masih berada di antara keduanya. Berpikir antara ya dan tidak, antara percaya dan tidak percaya. Terpaku pada garis yang sama, dengan satu ragu untuk memilih jalan yang mana. Ia tak mau salah untuk memilih. Lagi. Karena terakhir kali ia percaya, yang dipercayai mengkhianatinya.
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,953,959
  • WpVote
    Votes 168,790
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.
Say 'Goodbye' ; completed by opiskey
opiskey
  • WpView
    Reads 65,568
  • WpVote
    Votes 6,514
  • WpPart
    Parts 22
Aku; peri kecil yang menyedihkan. Dia; pahlawan masa kecil milikku. Aku dan dia memiliki kesamaan, sama-sama tidak ingin tumbuh dewasa. Copyright 2014 I had been inspired by an amazing novel called Goodbye Happiness by Arini Putri.
The Story Of Us (One Direction Fan Fiction) by Ellchime
Ellchime
  • WpView
    Reads 249,753
  • WpVote
    Votes 18,227
  • WpPart
    Parts 31
Cerita tentang siswa terpopuler, Zayn, dan Jade si murid pindahan. Tentang Harry yang menyebalkan dan begitu percaya diri, dengan Emily yang selalu menentangnya tentang segala hal. Tentang Liam yang terlalu setia, dan Sharon si pejuara renang. Tentang Louis yang penasaran, dan Spencer, yang pulang hanya bertujuan untuk berlibur bersama keluarganya. Semuanya hanya berawal dari mimpi. COPYRIGHT © 2013-2014 ELLCHIME
For You, I am. by j-statham
j-statham
  • WpView
    Reads 470,989
  • WpVote
    Votes 33,215
  • WpPart
    Parts 65
-Book 1- Katya Maguire awalnya mengira Zayn Malik yang ia temui itu orang yang dingin, suka membentak, dan tertutup karena perilaku cowok itu yang dingin kepada Katya. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan Katya untuk berusaha mendekati Zayn dan menjadikannya teman. Katya yakin sebenarnya Zayn adalah orang yang sangat menyenangkan. Zayn Malik, seorang pemain sepakbola yang hidupnya berantakan. Zayn dulunya orang yang sangat menyenangkan, tetapi semuanya berubah ketika seseorang yang dia sayang membuatnya kecewa. Zayn benci semuanya. Ia benci sepakbola, musim gugur, orang-orang, bahkan Katya Maguire yang baru ditemuinya. Siapa sangka kepribadian Katya yang riang dan masa lalunya yang gelap dapat membuat Zayn melihat cewek itu dengan cara yang tidak lagi sama. © 2014 All Rights Reserved
Bad Habits by Desmarmen
Desmarmen
  • WpView
    Reads 468,159
  • WpVote
    Votes 21,922
  • WpPart
    Parts 28
(CHECK THE TRAILER!) Aku murahan, seperti yang kau katakan. Copyright ©2014 by Desmarmen , All Rights Reserved. Amazing Trailer by: @shafauliaa
Marsha & The Boys by haiperbola
haiperbola
  • WpView
    Reads 404,269
  • WpVote
    Votes 32,426
  • WpPart
    Parts 27
Louis on Marsha: "Dia adalah jalang belia yang suka meracau. Aku benci caranya membantah dan mengataiku. Aku ingin dia mati." Liam on Marsha: "Gadis itu adalah mimpi buruk. Dia mencoba merusak resep kue ku dengan mencampurkan kaldu ayam. Bukankah itu gila? Bunuh dia!" Harry on Marsha: "Kalau saja ibunya bukan seorang yang patut di hormati, aku pasti akan menyumpal mulutnya dengan bra lalu membuangnya ke kubangan feses. Bunuh dia!" Niall on Marsha: "Aku benci cara dia mengomentari makanan dan seenaknya mengambil makananku. Dia pikir dia siapa? Sekarang aku hanya butuh seorang pembunuh bayaran untuk membunuhnya tanpa credit." Zayn on Marsha: "Aku tak akan berkomentar banyak selain, bunuh dia." Marsha on The Boys: "Mereka 5 lelaki bau dengan tampang menyedihkan. Suara mereka tak keren dan mereka payah. Aku tak habis pikir, kenapa Ibu menitipkanku pada mereka?" | #3 fiksi penggemar on 8 Oct 2014 | Copyright © 2014 by softeu All Rights Reserved
No Name by 91lwt_
91lwt_
  • WpView
    Reads 75,625
  • WpVote
    Votes 6,743
  • WpPart
    Parts 30
"Aku selalu mengikutimu Drew, tapi kau saja yang tidak menyadarinya" [Only conversation via message] -completed-
The Call // l.t by lusnacat
lusnacat
  • WpView
    Reads 57,372
  • WpVote
    Votes 8,803
  • WpPart
    Parts 34
Ini tentang hubungan diantara Louis dan Kesha yang berawal dari sebuah telepon. Aku tau kau hanya menganggapku sebagai seorang sahabat. Tidak lebih dan tidak kurang. -Louis copyright © 2014 by lusnacat. all rights reserved. Fanfiction #23 (Sunday, 29 June 2014) ----------------- [sudah direvisi.]
Liar // h.s by MaureenOfficial98
MaureenOfficial98
  • WpView
    Reads 264,634
  • WpVote
    Votes 19,542
  • WpPart
    Parts 30
Namanya Rachel Miles Lynch. Lugu, ceroboh, bodoh, berantakan, peng-gengsi, sok tahu, menyebalkan, pembohong dan keras kepala ini memang sifat yang dimilikinya. Siapa orang dapat mempercayainya selain Ibu dan Ayahnya-walaupun itu terpaksa-. Lagi pula hidupnya juga sudah berantakan, siapa lagi yang ingin mendekatinya sekarang. Anggap semua itu hilang. Sepertinya dia sudah bosan, pergi kesekolah, membawa bekal, bermain game. Pikiranya melambung jauh sampai otaknya menyambung pada salah satu objek yang tidak mungkin terjadi. "Aku hidup di kota ini, lagi pula siapa yang mau hidup di gua?"