Greentea_latte's Reading List
20 stories
The Other Meeting by loluji
loluji
  • WpView
    Reads 79,743
  • WpVote
    Votes 753
  • WpPart
    Parts 2
"Jikalau takdir yang mulai bicara, bisik rapal mana lagi yang sanggup menyaingi." *** Hakama Janu, dalam hidupnya yang sudah lebih dari seperempat abad ini, ia kembali dihadapkan pada satu pelajaran yang selama ini tak sekalipun ia sentuh. Akankah ia bertahan dan lulus dalam ujiannya? Sumber gambar: weheartit Shout out to Canva, empowering the world to design!
Badboy For Little Girl ✔ by CiinderellaSarif
CiinderellaSarif
  • WpView
    Reads 10,372,703
  • WpVote
    Votes 386,690
  • WpPart
    Parts 76
[[ SUDAH DITERBITKAN, DAN PART TIDAK LENGKAP ]] 🌆BUKU SATU (Bad Boy Series #1)🌆 New Version : Cowo bandel emang selalu lebih menarik. Tingkah mereka yang nyebelin, biang onar, dan sok kece kadang bikin.... Ehm, gemas. Begitu juga dengan Dhirga Bimantara, siswa SMU Cakrawala yang diberi julukan 'Bad Boy' karena tingkahnya membuat para guru kewalahan. Wajah Dhirga yang tampan pun seolah mempermudah dirinya untuk digandrungi seisi SMU Cakrawala. Namun, tidak untuk Nada Elvira. Gadis mungil ini seolah menjadi satu-satunya yang berani melawan Dhirga, sekaligus tidak menyukainya sama sekali. Mengetahui itu, Dhirga malah menjadi gencar mengusik ketenangan Elvira dengan sengaja.
Until We Meet Again [complete] by pizzajunkie
pizzajunkie
  • WpView
    Reads 13,224
  • WpVote
    Votes 933
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] ❝Because airports see more sincere kisses than wedding halls, and the walls of hospitals have heard more prayers than the walls of churches.❞
Kalau Hujan Sudah Berhenti by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 34,085
  • WpVote
    Votes 4,585
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kapan kau pergi dari situ?" tanyaku. "Kau bisa sakit." Seperti yang sudah-sudah, gadis itu menjawab, "Kalau hujan sudah berhenti."
A Librarian's Journal by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 58,208
  • WpVote
    Votes 6,278
  • WpPart
    Parts 8
#41 in Short Story [01/06/16] [] Hubungan Tiara dan kakakku memang agak aneh. Atau paling tidak, yang bertingkah aneh cuma Tiara. Sebenarnya dia kenapa, sih?
Pergi by expellianmus
expellianmus
  • WpView
    Reads 119,191
  • WpVote
    Votes 14,641
  • WpPart
    Parts 6
Orang bilang, nama adalah doa. Tapi mana ada orangtua yang menamai anaknya sendiri dari tahapan pembentukan urin? Ya, orangtua Rea menamakan anaknya berdasarkan proses reabsorpsi. Mereka dokter, kalau belum jelas. Rea yakin, kalau ia punya kakak laki-laki, namanya pasti Tra--dari Filtrasi. Sayangnya, dia tidak punya kakak laki-laki. Sampai suatu hari, dia datang. Yah, walaupun namanya bukan Tra. [kolaborasi dengan @kontradiksi] #9 in Short Story [13/06/16]
Si Kakek di Pinggir Jalan by Reboctoria
Reboctoria
  • WpView
    Reads 9,372
  • WpVote
    Votes 1,865
  • WpPart
    Parts 1
Kakek itu terdiam. Memandangi lalu-lalang arus kendaraan di depan matanya tanpa mengindahkan betapa bisingnya suara yang memekakkan telinga. Dia di sana, sendirian, terduduk kaku dengan mata sayu yang mengharap belas kasih orang yang melewatinya. Namun, apa daya, tak ada satupun orang yang menyadari akan keberadaannya di sana. Kakek itu hanya terdiam. Membuatku memendam banyak pertanyaan di kepala tentangnya. Hingga suatu hari, bermodalkan nekat dan membuang rasa gengsi, aku berjalan mendekatinya. Menyapanya ramah, bercerita tentang banyak hal, sampai dia mulai berkata tentang sesuatu yang tidak pernah kusangka sebelumnya. (c) 2015.
Pukul Sembilan by expellianmus
expellianmus
  • WpView
    Reads 27,866
  • WpVote
    Votes 4,313
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] Bagiku, ucapan selamat malam adalah ucapan penghargaan untuk seseorang karena telah berhasil melewati harinya. Dan bagiku, ucapan selamat malam harus diucapkan sebelum pukul sembilan. Karena setelah pukul sembilan, aku seperti mayat berjalan. Dan karena hidupku, bisa dibilang, berakhir pada pukul sembilan.
Ke Tempat Aku Pergi Bersama Gadis Berpayung Merah by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 13,430
  • WpVote
    Votes 2,283
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kau tidak perlu tahu siapa aku," kata gadis itu dengan suara lembutnya, seperti suara angin malam yang berhembus. "Datanglah bersamaku." Aku pikir, gadis ini sangat bodoh berpikir aku akan dengan senang hati datang entah ke mana dengan orang asing seperti dirinya. "Aku yakin kau akan senang datang bersamaku." Aku memperlihatkan wajah marahku. "Mengapa aku akan senang? Pergilah!" "Karena kau ingin mati, bukan?"
Kamuflase by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 3,709,408
  • WpVote
    Votes 449,960
  • WpPart
    Parts 61
[Cerita ini akan tersedia gratis pada 15 April 2022] Sari, seorang siswi di sekolah khusus agen intelijen mengemban misi mengungkap dalang narkotika di Jakarta. Dibantu temannya Ganesha, mereka harus berpacu melawan organisasi rahasia dan menerima kenyataan bahwa idealisme mereka tidak selalu sesuai dengan realita di lapangan. *** Saritem Widyastuti adalah perempuan Indo-Jerman yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Khusus Nusantara. Sebuah sekolah intelijen yang mengajarkan 74 bahasa daerah, kemampuan beternak, ketahanan fisik dikejar anjing, menjinakkan bom di sebuah pasar, serta pelatihan dengan kearifan lokal lainnya. Sari ditugaskan untuk menjalankan misi besutan Badan Narkotika Nasional: mengungkap identitas gembong narkoba di Jakarta. Bersama Ganesha, yang diberikan tugas oleh Kemendikbud untuk menguak pelaku penyebaran kunci jawaban Ujian Nasional, mereka menyamar di sekolah negeri favorit di Jakarta. Di sana, Sari terpaksa belajar bahwa mimpinya membela negara tidak selalu sejalan dengan tugas yang diembankan padanya. Mampukah Sari menyelesaikan misinya? [SERI INTELIJEN NUSANTARA #1]