Setelah melahirkan, Denada kehilangan bayinya ketika masih inap di rumah sakit. Bayi hasil hubungan di luar pernikahan bersama mantan kekasihnya, Tristan. Pihak rumah sakit tidak mampu menemukan sehingga Denada pun kembali ke kotanya, juga untuk menemui Tristan. Setelah mengetahui kenyataannya, Denada pergi dengan menangis di pinggir jalan. Bersamaan dengan itu, Denada bertemu dengan seorang baby sitter, sedang menggendong bayi yang menangis. Beliau tampak bingung. Setelah didatangi, ternyata bayi itu membutuhkan susu. Teringat dengan bayinya yang hilang, secara alami Denada memberikan ASI bertepatan dengan datangnya ayah dari sang bayi, Emas. Setelah selesai memberikan ASI, akhirnya Emas meminta Denada menjadi ibu susu bagi bayinya. Apakah Denada bersedia? Lalu, dapatkah Denada menemukan bayinya yang hilang? NB: PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!!

"Cerita ini adalah karya fiksi yang terinspirasi dari berbagai pengalaman dan imajinasi penulis. Setiap kemiripan dengan orang atau kejadian nyata adalah kebetulan semata." Ganjar, bukan capres gagal, adalah penulis introvert yang lebih percaya pada keheningan daripada cinta. Menapaki kuliah semester lima membuatnya sibuk mengikuti KKN di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Hidupnya damai... sampai suatu hari dia harus menghadiri hajatan dan tanpa ampun terjebak dalam sebuah festival desa yang mengundang Sound Horeg raksasa, lengkap dengan dentuman bass yang bisa menggoyang tiang listrik. Terpisah dari rombongannya dan terseret kerumunan pawai, Ganjar justru terlempar ke depan sebuah rumah tua yang gentengnya berjatuhan satu per satu. Di situlah ia melihat Sariyem, gadis manis berkaos tie-dye dan sandal jepit nyaris ketiban genting. Dengan reflek setengah ninja, Ganjar menyelamatkannya... dan malah mereka berdua yang kerubuhan genting. Kepalanya benjol, hatinya bergetar. Apakah ini akhir hidup Ganjar, atau justru awal kisah cinta yang... nge-bass?