Kaisar terpuruk ketika kehilangan Permaisuri yang sangat ia cintai. Hal yang paling ia sesali adalah tidak pernah mengungkapkan cintanya pada Permaisuri. Ia pikir akan lebih baik jika semua orang tidak tahu bahwa ia mencintainya, semata-mata untuk melindunginya. Pada kenyataannya, apa pun yang ia lakukan akan mengarah pada hal yang sama, yaitu kematian Permaisuri. Jika ia tahu, ia akan melakukan apa pun untuk mengekspresikan perasaannya pada Permaisuri, bahkan ketika berada di hadapan semua orang. Tapi nasi telah menjadi bubur. Permaisuri telah tiada. Dalam keputusasaannya, Kaisar bunuh diri. Ketika membuka matanya, ia kembali tepat sehari sebelum pernikahannya dengan Permaisuri. Ia tahu keduanya tidak bisa membatalkan pernikahan. Karena itu Kaisar bertekad untuk menghapus semua keluhan yang bahkan tidak keluar dari bibir Permaisuri. Kali ini, ia harus membuatnya bahagia. ----- "Apa pun yang terjadi, tidak peduli jalan mana yang akan kau pilih, aku akan selalu melindungimu."