Lexamanuel
Tidak ada cahaya yang tersisa dalam hidup Shen Wenlang - hanya bayangan, luka, dan kenangan yang terus menjeratnya. Dahulu, ia percaya bahwa setiap hati memiliki tempat untuk kasih dan kehangatan, tapi dunia memperlihatkan padanya sisi lain dari cinta: sisi yang kejam, menyesakkan, dan mematikan.
Semuanya berawal dari kepercayaan yang salah. Dari senyum sahabat yang ternyata menyembunyikan belati di balik punggungnya. Dalam satu malam, hidup Shen Wenlang berubah menjadi neraka: keluarganya hancur, masa depannya dicabut, dan tubuhnya dipaksa menanggung sesuatu yang tak seharusnya ia alami.
Kini, ia hidup di antara batas waras dan gila, menunggu di ruangan yang disebut "kamar", namun bagi dirinya hanyalah kandang penuh dosa dan air mata. Setiap napas yang ia hembuskan adalah pengingat bahwa ia masih hidup-bukan karena ingin, tapi karena belum diizinkan mati.
Namun di balik matanya yang redup, masih ada sesuatu yang berdenyut... entah itu sisa kebencian, entah itu harapan kecil untuk membalas. Ia tidak tahu lagi mana yang tersisa dalam dirinya-cinta yang dulu tulus, atau dendam yang kini menelan segalanya.