fitriapratiwi1
"Hai Grace," sapanya.
"Hai."
"Aku senang masih mendengar suaramu, itu artinya masih ada kebahagiaan."
Aku diam.
"Aku akan pergi, Grace," dia meminta izin.
"Ya, pergilah, bebaskan langkah-langkahmu, bertualanglah."
"Tapi aku takut, Grace."
"Takut apa?"
"Aku takut tidak akan kembali," jawabnya.
"Jangan hiraukan apa pun. Bukankah kau yang selalu bilang, ketika bertualang, jangan takut tidak bisa kembali."
"Aku juga takut tidak bisa bahagia, Grace."
"Mengapa?"
"Ketika aku pergi, kau pasti sedih karena merindukanku."
Aku terdiam beberapa saat, "Bagaimana jika kau bebaskan kebahagiaanmu dari ikatan apa pun, termasuk ketergantungannya dengan kebahagiaanku. Dengan begitu, kau akan bahagia atas kebahagiaanmu."
"Grace..."
"Ya," jawabku.
"Kau mungkin tidak tahu how much I love u, Grace."
"Gombal!"
***
Grace dan Bima, dua sahabat sejak SD. Keduanya bagai dua sisi mata uang yang berbeda, tetapi selalu bersama. Hingga sesuatu terjadi.
Coming soon.