fffahhra
- Reads 11,014
- Votes 1,255
- Parts 32
Jakarta Selatan bukan cuma soal kafe estetik dan gaya hidup mewah. Di balik tembok pembatas Jalan Sisingamangaraja, ada perang dingin yang siap meledak antara dua kasta yang berbeda langit dan bumi.
Haruto adalah definisi sempurna dari "Anak Emas Jaksel". Dengan seragam batik ijo Al-Azhar Pusat (Alpus) yang mentereng, Vespa Sprint edisi terbatas, dan dukungan penuh "Umi-Abi", dia merasa memiliki segalanya. Baginya, hidup adalah soal konten TikTok velocity, open table di club mewah, dan memastikan kasta Alpus tetap berada di puncak rantai makanan.
Di seberang tembok, ada Jeongwoo dan barisan SMA 6-Mahakam. Berandalan dengan batik Ungu kusam, yang lebih akrab dengan aroma asap rokok batangan dan kopi sachet warkop daripada aroma parfum Creed. Bagi mereka, anak Alpus hanyalah sekumpulan bocah manja yang sok suci di depan guru tapi busuk di balik layar. Mereka adalah "Skentot" (Skena Total) yang bangga dengan luka aspal dan solidaritas tanpa batas.
Gesekan kecil di tembok belakang sekolah memicu dendam yang mendidih. Satu pukulan mentah di tikungan gelap mengubah segalanya. Haruto dengan egonya yang setinggi langit, dan Jeongwoo dengan harga dirinya yang tak bisa dibeli.
"Batik lo boleh ijo mahal, tapi nyali lo nggak lebih dari sekadar harga deterjen rumah gue." - Jeongwoo.
"Lo itu cuma tikus selokan yang kelaperan liat keju di meja makan gue. Jangan mimpi bisa menang, Gembel." - Haruto.
warning!
• Fiksi
• Boys Love [bxb]
• Mature content
• Male Pregnant [M-preg]
• Harsh word [non baku]