Kayla tidak pernah menyangka bahwa kejadian memalukan di basement kala itu akan menjadi kisah awal pertemuannya dengan seorang presiden direktur dari keluarga terpandang, Amir Malik Elfathan. Disaat rasa tertarik mulai tumbuh karena pertemuan yang berulang kali, sebuah kabar pertunangan Amir dengan perempuan lain justru datang, membuat Kayla bertekad melenyapkan rasa itu tanpa sisa, meskipun hanya sekadar mengingat nama. Namun seperti tak bisa dipercaya, Amir menemuinya di suatu malam, hadir dengan maksud yang sungguhan tidak pernah Kayla sangka.

"Menurut kamu, apa yang harus kamu bayar untuk kebaikan saya yang ini, Julian?" tanya Grace, tersenyum miring menantang Julian. "Katakan, Grace." "Saya mau kamu." Wanita itu lalu melangkah ke arah pintu, ia menoleh ke belakang sekilas. "Besok saya ke Jerman dan akan berada di sana dua hari. Ada atau tidak kamu di bandara saat saya pulang, itu yang akan jadi jawaban untukmu." Belakangan Julian menyadari Gracia Agustine itu wanita luar biasa. Rasa kagum terhadap wanita itu akhirnya membawa Julian mengetahui rahasia besar di balik kesuksesan Gracia Agustine. Julian bisa menghancurkan Gracia Agustine dengan kartu as yang ada di tangannya. Namun di satu sisi Julian menyadari bahwa apabila wanita itu hancur, maka Julian akan jauh lebih hancur.