Han. Fotografer seksi yang memiliki banyak teman kencan namun terikat pada seorang gadis hingga tidak bisa berkomitmen. Gerald. Petualang sejati yang tidak bisa menerima penolakan hingga berujung pada kesalahan. Hara. Punya masa lalu rumit yang hanya diketahui oleh sahabat sekaligus partner seksnya. Kembali terkena masalah saat jatuh cinta pada pria yang tidak bisa memilih. Eveline. Penuh dengan ketakutan akibat trauma masa lalu yang kembali terulang dimasa sekarang. Introvert dan hanya percaya pada sahabatnya, Han. Mengandung konten erotis dan percakapan eksplisit. Tidak disarankan untuk yang belum berusia 18+. Dilarang berkomentar dengan kalimat yang tidak layak dan mengandung unsur melecehkan. Dilarang melakukan copas atau membajak. Love, OdeliaVallerie.

Jonathan Adidarma adalah seorang lelaki mapan dan tampan yang tampaknya memiliki segala yang ia inginkan, termasuk wanita-wanita cantik yang bisa ditidurinya kapan saja. Demi permintaan ibunya, John terpaksa harus menerima gagasan menikahi salah satu putri keluarga Swastika, sahabat baik ibunya. John tidak dapat menolak, walaupun dengan begitu ia harus membatasi gaya hidup dan itu membuat John tidak suka. John bersumpah, ia tidak akan jatuh cinta pada Kendra apalagi menyentuhnya. Kendra Swastika adalah putri tunggal dari keluarga Swastika yang ceria, lugu, dan pandai. Tak banyak lelaki yang ada di hidup Kendra. Kenaifannya membuat Kendra setuju rencana perjodohannya dengan John, lelaki tampan yang tampaknya berbahaya. Namun apakah Kendra masih dapat menerima John ketika ia mengetahui dunia kelam pria tampan itu? Kendra merasa muak dan membenci John. Sedangkan John, ia telah bersumpah tidak akan jatuh cinta pada Kendra, tetapi menjalani sandiwara pernikahan ini lama-lama harus dengan kesadaran tinggi. Namun ketika melihat Kendra mulai dekat pada pria lain, John merasa tidak akan pernah rela melepaskan wanita ini...

Bayangan... Ada namun terabaikan, terlihat namun tak dihiraukan. Bayangan hanya akan mengikuti tanpa tahu apa yang akan di dapatnya. Dia hanya di takdirkan untuk ada namun tak akan pernah dianggap. Diremehkan hanya karena tak bisa berbaur. Melawan? Itu hanya akan sia-sia. Yang bisa dilakukannya hanya menjalani takdir dalam diam. Yah… aku hanya diam seperti halnya bayangan. 'Saat yang Bisu berkata'