Azaleasyaa_
- Reads 2,485
- Votes 258
- Parts 14
Zahira-psikolog muda, rasional dan penuh prinsip.
Mumtaz-pewaris pesantren, terikat nama besar sang ayah.
Mereka bukan orang asing. Sejak kecil saling tahu, meski tak pernah saling dekat. Namun sebuah pertemuan setelah bertahun-tahun memunculkan sesuatu yang tak mereka duga: ketertarikan yang lahir bukan dari pandangan pertama, tapi dari cara pandang dan pola pikir.
Sayangnya, perasaan saja tidak cukup.
Zahira menginginkan hubungan yang sejajar-bukan secara materi, tapi secara visi, pendidikan, dan cara berpikir. Mumtaz ingin mendekati, tapi ia sadar jarak antara mereka lebih dari sekadar waktu.
Ini adalah kisah tentang dua orang yang sama-sama kuat, tapi berasal dari dua dunia yang berbeda. Tentang bagaimana cinta bukan hanya tentang menyatukan, tapi juga tentang bertumbuh... dan menunggu waktu yang tepat.
"Saya tahu kamu orang baik, Mumtaz... Tapi dalam hidup saya, 'baik saja' tidak cukup. Saya ingin kita setara-berdiri di tempat yang sama, berjalan ke arah yang sama."
Satu pertemuan cukup untuk menumbuhkan rasa. Tapi satu prinsip cukup untuk menjaga jarak.