"Kau seenaknya berbicara tentang omong kosong mewujudkan mimpi. Mudah bagimu untuk melakukannya, karena kau memiliki segalanya. Tapi aku? Aku bahkan takut untuk bermimpi." ============================= written by dancingwithholmes, 2021 ============================= [Fanfiction]

Aku dan Lou tidak kembar-kembar amat. Kami bukanlah kembar identik, namun wajah kami berdua sangat mirip. Lou punya mata biru, rambut pirang, dan hidung lancip. Aku juga sama, tapi aku bukan cowok. Lou sangat nakal dan idiot, sedangkan aku tidak. Lou dan aku bertengkar dalam berbagai kesempatan. Suatu hari, dia memasukkan dua lusin kondom ke dalam tasku, membuatku dipanggil ke ruang guru karena dikira ingin menjual kondom demi badan amal. Aku menjotos wajahnya dan kami berdua dihukum karena berkelahi di sekolah. Bagi Ibu dan Ayah, kenakalan Lou sudah tidak bisa ditanggulangi lagi. Mereka memasukkan Lou ke sebuah sekolah asrama, memisahkan aku dan ia dengan harapan agar perkelahian kami padam. Padahal, tepat sebelum Ibu dan Ayah memisahkan kami, aku dan Lou telah mencoba menjadi saudara yang baik dengan Perjanjian Oreo yang kami buat. Kira-kira, apa yang akan terjadi padaku dan Lou? ============================== Written by dancingwithholmes, 2017. ============================== [Teen Fanfiction] ==============================

"Aku mencoba mempertahankan kehadiranmu di rumah kita." ============================== Written by dancingwithholmes, 2016. ============================== [Short Fanfiction] ============================== Inspired by A Man Called Ove (Fredrik Backman)

[a short story for Garrix Birthday special] Demi menyelamatkan Miss Gretchie yang akan dijodohkan, aku membohongi orangtuanya kalau putrinya jatuh cinta padaku, si sopir pribadinya. ========================================= written only by dancingwithholmes, May 14 2020 =========================================

"Oh, so you're a bad boy? Don't worry, I love bad boy." --- Gretchen Himmerstrand tak pernah--dan tak bisa--punya pacar. Menurutnya, amat sulit menemukan seorang lelaki yang pas untuk seorang gadis kaya seperti ia. Urusan cinta pun menjadi urutan paling terakhir dalam daftar keinginan hidupnya. Hingga suatu hari, di sebuah toko keju, ia bertemu Martijn Garritsen. Gretchen tahu bahwa ia langsung menyukai lelaki beraroma cokelat itu. Ketimbang melakukan pendekatan, Gretchen ingin mendapatkan Martijn secara "instan" dengan sebuah perjanjian menyelamatkan toko milik ayah Martijn yang hampir bangkrut asalkan lelaki itu mau menjadi pacarnya. Lalu, bersediakah Martijn menandatangani perjanjian tersebut? ============================== Written by dancingwithholmes, 2016. ============================== [Romance Comedy Fanfiction] ============================== Warning: membaca cerita ini dapat menyebabkan kegilaan, kerusakan pada kewarasan akal sehat, dan efek samping menjadi brutal dengan merongrong penulisnya untuk segera update.