makaelashana
- Reads 6,537
- Votes 50
- Parts 7
Ketika Reza (25), pria ambisius dan pekerja keras, pindah ke apartemen barunya di lantai tujuh, ia tidak menyangka bahwa hidupnya akan berubah hanya karena pintu di sebelah. Di unit 7B tinggal Zara (23), seorang desainer freelance dengan waktu luang terlalu banyak, pakaian terlalu minim, dan sikap yang terlalu santai terhadap batasan.
Pertemuan pertama mereka diwarnai canggung-Zara membuka pintu hanya dengan tank top dan hotpants saat Reza datang membawa bingkisan kenalan. Sejak saat itu, batas antara "tetangga" dan "lebih dari itu" mulai kabur.
Hubungan mereka tidak dibangun lewat kata-kata manis atau status resmi, tapi lewat rutinitas penuh **ciuman cepat, remasan penuh makna, dan permainan fisik yang tak pernah benar-benar usai**. Dari gym bareng yang penuh tensi, sesi sauna yang memanas, hingga pagi-pagi penuh sentuhan dan malam-malam yang berakhir di sofa atau kamar mandi-mereka menciptakan dunia kecil di antara dua dinding apartemen, tanpa janji tapi dengan koneksi yang sulit lepas.
Namun, rutinitas itu mulai retak saat dunia luar ikut masuk: dari kemunculan mantan Reza yang tiba-tiba, hingga ibu Reza yang membuka pintu apartemen dan menyaksikan remasan live. Alih-alih marah, sang ibu justru langsung menyukai Zara dan terang-terangan menggodanya untuk jadi calon menantu.
Di balik ciuman, pelukan, dan permainan kuasa, **ada sesuatu yang pelan-pelan tumbuh**: perasaan yang tak mereka akui, dan rasa nyaman yang terlalu intim untuk disebut hanya "main-main."