Seungmin adalah seorang remaja yang hidup dalam bayang-bayang kekerasan dan ketidakpedulian dari keluarganya. Ayah tirinya yang keras dan abang tiri, Changbin, selalu menganggapnya tidak lebih dari gangguan. Ibu kandungnya malah lebih mempedulikan Changbin dan tidak membela Seungmin, meskipun ia sering kali menjadi korban kekerasan ayah tirinya. Meskipun Seungmin hidup dalam kemewahan, hatinya terasa kosong dan rumahnya sepi. Saat Seungmin dipindahkan ke sekolah baru karena pekerjaan ayahnya, ia berharap bisa menemukan kedamaian. Di sana, ia bertemu dengan Hyunjin yang selalu memberi semangat, serta Han dan Felix yang menjadi sahabat sejatinya. Namun, di sisi lain, ada Lee Know, seorang teman yang penuh dengan godaan buruk dan memiliki geng yang dipimpin oleh Bangchan. Seungmin terjebak dalam konflik batin-ia ingin melindungi Jeongin, juniornya yang juga menjadi sasaran Lee Know, namun di sisi lain, ia merasa terpaksa mengikuti jejak Lee Know untuk bisa merasa aman. Konflik antara persahabatan dan tekanan dari lingkungan sekitar semakin mempersulit keputusan yang harus Seungmin buat.

Di sebuah kota yang dikuasai oleh wang, kuasa, dan rahsia berdarah, tiga sahabat remaja disatukan oleh impian... dan dihancurkan oleh tragedi. Setelah kematian sahabat mereka, Changbin...Seungmin dan Hyunjin menempuh jalan yang berbeza-Seungmin mengejar bidang kedoktoran, sementara Hyunjin memilih jalan sebagai seorang polis. Lima tahun kemudian, hidup mereka bersilang kembali apabila Seungmin dijadikan kambing hitam dalam kes pembunuhan misterius. Tanpa sokongan sistem yang korup dan penuh manipulasi, hanya satu hal yang tinggal-kebenaran. Bersama Felix si pakar siber, dan kemunculan seorang remaja misterius bernama Jeongin, mereka menyusun strategi terakhir untuk membongkar segalanya. Namun di balik setiap langkah, nyawa dipertaruhkan. Ayah Changbin yang berhati dingin, keluarga Bang yang kejam, serta pihak berkuasa yang telah dibeli-semuanya menjadi tembok besar antara mereka dan keadilan. Ketika pilihan yang ada hanyalah mengorbankan kebenaran atau kehilangan segalanya, mereka harus memilih: Apakah nyawa satu insan lebih penting dari membongkar seluruh kebusukan dunia? Atau... adakah kebenaran itu sendiri cukup kuat untuk menyelamatkan semuanya?