"Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu." Harusnya seperti ini, tapi tidak untuk mereka. "Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi cacing kepanasan." Terasa lebih cocok untuk mereka. Jendra, Jinendra, Renjana, Hema, Candrian dan Jisnu. Sejak kecil selalu bersama, menjalin hubungan persahabatan yang erat seperti orang tua mereka lakukan. Jika ada satu yang hilang, suasana kelompok ini akan terasa berbeda. Tidak sehidup dan seceria biasanya. Berpikir untuk mengusik kelompok ini? Jangan bermimpi! Mereka saling menyayangi di balik sikap yang terkesan saling menjatuhkan. Tidak akan ada yang bisa mengusik apalagi merusak kebersamaan mereka. Berpikir bahwa kalian sudah berhasil? Hati-hati! Mereka lah yang memegang kendali sebenarnya. Mereka lah yang mengendalikan permainan saat ini. NB : Baca dulu, ya ... Balada Jeno Haechan, part Hemachandra. ○ Jeno, Haechan, Jaemin, Renjun, Chenle, Jisung ○ Jaehyun, Johnny, Yuta, Taeyong ○ NoHyuck lokal ○ Konten dewasa karena mengandung bahasa kasar.

tentang aku tentang kau tentang dia tentang mereka dan tentang kita yang menemukan jalan kita untuk hidup.

Cello, seorang yatim piatu yang hidup susah, mengalami kecelakaan dan terbangun dalam dunia novel yang pernah ia baca. Ia menjadi anak bungsu keluarga berpengaruh, tetapi dibenci dan dikucilkan karena dianggap bukan darah daging mereka. Keluarga Fernando justru memanjakan anak lain yang mereka yakini sebagai darah daging mereka. Namun, kebenaran terungkap anak yang mereka banggakan ternyata hasil penukaran bayi oleh musuh mereka, sementara Cello adalah anak kandung yang sebenarnya. Penyesalan menghantui keluarga Fernando, tetapi kini Cello harus memilih menerima mereka kembali atau menjalani hidupnya sendiri.

Buku ini menonjolkan karakter Adelardo Cetta Early, anak keenam dalam Suyadi brothers. Memiliki alur maju-mundur, buku ini mengupas sisi Cetta yang jarang diceritakan dalam buku-buku sebelumnya. Mengangkat tema kenakalan remaja dan kompleksitas hidup, Cetta akan memperkenalkan kehidupan-kehidupan remaja yang terkadang luput dari jangkauan orang-orang dewasa. *** Adelardo Cetta Early biasanya tak banyak bicara. Dia sudah terbiasa mengendapkan segala macam beban di dalam pikirannya supaya tak membuat orang lain menjadi repot. Tetapi suatu hari, segala kekeruhan itu meledak dan menghanguskannya bak daun kering yang disulut api. Pemuda itu mulai kelelahan terhadap banyak hal, keluarganya, lingkungannya, masa depannya, dan juga dirinya sendiri. Lalu ketika api itu perlahan-lahan mulai padam, Cetta mendapati dirinya tak lebih dari abu yang berserakan. Musim penghujan datang, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya membentuk dirinya kembali. | Ditulis tahun 2024 oleh Tenderlova.