Copyright © 2014 Regian Dee : Kembalikan lagi, hati ini seperti dahulu. Kau menyiksa hati, hancurkan senyumku. Kembalikan lagi, cinta ini yang terlanjur jatuh. Harusnya kau tahu, aku HeartBreak... HeartBreak - www.soundcloud.com/regian_n0e

Copyright © 2014 Regian Dee : Aku sempat merenung. Semua yang telah aku lalui seolang seperti berputar mundur kebelakang, saat aku mendapatkan jabatan itu, saat aku di Eropa, saat aku mendapatkan kabar yang sangat membahagiakan untukku, bahwa kamu hamil, ketika aku di Singapore, ketika aku di kereta api, ketika aku berlari, sampai akhirnya aku dan kamu dipertemukan kembali di stasiun kereta sore itu, memelukmu, dan takan pernah pergi. Takan pernah meninggalkanmu. Karena aku; TAK SANGGUP SENDIRI...

Copyright © 2014 Regian Dee : Cinta itu seperti Ice Cream, kalau kita biarkan dalam kulkas, maka dia akan awet, tapi tidak bisa dinikmati. kalau kita ingin menikmatinya, kita harus mengeluarkannya dari kulkas, tapi resikonya akan cepat mencair tanpa bisa kita nikmati seutuhnya. #

Copyright © 2014 Regian Dee : Tiga tahun kamu menunggu. Tiga tahun kamu merasa sepi. Tiga tahun kamu selalu berharap. Bukan hal yang muluk-muluk, bahkan ini adalah hal sepele menurutku. Namun semua begitu dalam. Kamu masih tersedu-sedu, sambil terus menunggu sebuah kata rindu, sedangkan kamu tak pernah tahu, ada jutaan kata rindu yang siap kau dengar kapanpun kau mau.

Copyright © 2014 Regian Dee : Tiga tahun berlalu aku menjadi seorang gila. tak menerima akan takdir yang digariskan Tuhan. kenyataan pahit nyaris membuatku kehilangan akal sehatku. namun semua itu kulakukan demi menanti cintaku kembali pulang. ya, dia yang aku anggap tak pernah pergi dari dunia ini, hanya saja sedang pergi jauh di luar negeri sana. inilah aku, seorang calon pengantin yang takan pernah menjadi pengantin. aku selalu menunggumu pulang, Indah. Cinta, Cepatlah Pulang!

Copyright © 2014 by Regian Dee : Aku terdiam, kamupun juga. Semua telah ku akhiri sampai di sini. Biarkan peluk terakhir ini menjadi sebuah hadiah perpisahan untukmu. Semua kenangan yang telah kita lewati hadir memenuhi benakku. Pelukmu semakin erat, dan pecahlah tangisan kita. Dimas, terimakasih untuk setitik pengertianmu. Kini perasaanku tak di gantung lagi, kamu sudah menurunkannya hingga aku berpijak di atas bumi. Dimas, maafkan aku harus mengakhiri semuanya sampai di sini. Dimas, Selamat Tinggal Untukmu...!