huggieskal
- Reads 613
- Votes 108
- Parts 2
"Para pemilik kekuatan petir," children are taught, "adalah monster."
Halilintar tidak banyak berekspektasi soal kehidupan barunya sebagai seorang kadet. Atau tepatnya, dia tidak punya hak untuk berekspektasi, dia seorang pemilik kekuatan petir. Satu-satunya alasan kenapa dia menerima kesempatan itu, keajaiban itu, adalah karena dia punya sebuah janji yang perlu dijaga dan ditepati. Tapi dia tidak banyak berekspektasi, sama sekali tidak. Karena dia tahu ke mana pun dia pergi, tidak akan pernah ada tempat baginya.
Atau setidaknya, itu yang dia tahu sebelum bertemu dengan beberapa presensi baru, kind smiles and loud laughters and offers of friendship outstretched, defying all expectations and contradicting everything he has ever known.
// roughly 20% of this fic is in english