Sekuel Hey, Danton! X When You Promise 'Menyebalkan.' Satu kata yang keluar dari mulut Aiyna dan cukup mendefinisikan seorang Albiru, pesaing terberatnya dalam memperebutkan posisi pertama ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Namun, bagaimana jadinya jika bertahun-tahun kemudian takdir tanpa diduga mempertemukan mereka kembali dalam situasi yang berbeda? Bagi Aiyna, Albiru yang sekarang adalah langit biru yang sama seperti namanya. Layaknya langit biru jernih yang selalu menaungi belahan Timur Indonesia. Biru yang menyimpan ketenangan. Hening, dan penuh makna tersendiri, yang tidak semua orang bisa mengerti.

Pertemuan awal dengan seorang Komandan Pleton baru pasukan pengamanan perbatasan itu cukup memberikan kesan buruk bagi Arum. Letnan Zyan Athalla Hasanain, pria egois, mau menang sendiri. Serta kelewat narsis bahkan di tahap overdosis. "Saya rasa tempat ini bukan pantai atau area liburan lainnya," ujar Arum menyinggung kaca mata hitam keramat yang selalu pria itu pakai. Tidak usah lebay! Cahaya matahari se-pagi ini tidak akan membuat orang sampai terkena efek radiasi. by. Kasyafani14

Nadhira masih mengingat jelas saat prajuritnya pamit pergi, berjanji akan segera pulang setelah menunaikan panggilan Ibu Pertiwi. Namun, satu hal yang selalu mengganjal dibenak Nadhira, ia tidak menanyakan lebih jauh, di mana letak rumah pulang sebenarnya yang dimaksud oleh prajuritnya itu. ________ "Dia pergi, setelah memutuskan menepati sebuah janji, untuk kembali, ke rumah, tempat berpulang yang sesungguhnya." -NH, 2021 Kisahnya disuguhi dengan hidangan manis sebagai pembuka, namun ditutup dengan secangkir kopi tanpa gula. by. Kasyafani14