"Kamu tau, L-theanine membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Dan Matcha mengandung hal tersebut..." ⊹₊˚ꕤ˚₊⊹ Arji bukan orang berada dari segi harta maupun keluarga. Rumah yang selalu di bangga-banggakan sebagian anak di luar sana, berbeda dengan pandangannya. Tidak ada sebuah tanggung jawab dari kepala keluarga, membuat Sonya-sang ibu, banting tulang menghidupi mereka. Sekalinya sang kepala keluarga itu datang... "Lepasin bang! Gue udah kebal sama pukulan dia!" "Kamu gak pernah di ajarin sopan-santun hah!?" bentak lelaki parubaya yang tengah dipegangi oleh anak sulungnya agar tidak melayangkan pukulan pada Arji. "Peran anda saja tidak ada, kocak!"

Seeva Oceana, gadis yang selalu ditunggu kehadirannya oleh Lingga. Pertemuan pertama kali di rumahnya waktu itu, berhasil menyita seluruh atensi Lingga. Sayangnya 5 hari kemudian gadis itu pulang dijemput oleh sang Oma, meninggalkan Lingga yang masih tertidur. Waktu berjalan begitu cepat, mereka kembali bertemu dengan masih mengingat satu sama lain. Hanya saja, Ocean kembali dengan rasa sakit hingga bersikap dingin pada Lingga. "Gue baru tau kalau ada orang yang benci namanya sendiri." Laki-laki itu menatap dalam lawan bicaranya yang sibuk makan es krim. ─✧❅✦❅✧─ Perpindahannya kembali ke rumah lama yang bertujuan agar berdamai dengan hidupnya, ternyata malah medapatkan sebuah fakta jika keluarga dibunuh. "Lo bunuh keluarga gue sialan!" desisnya dihadapan pelaku yang membuatnya menanggung trauma selama ini. Nada suaranya begertar, tatapannya tajam serta air mata yang meluruh, memperlihatkan betapa sakitnya hati Ocean.