LoVeLG23
- Reads 56,983
- Votes 2,060
- Parts 36
"Habisin," kata Dewa.
Tian menatapnya sesaat, lalu meraih gelas itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Ia menghabiskan sisa es tehnya dalam beberapa tegukan cepat, tidak berani membantah.
Keheningan canggung itu akhirnya dipecahkan oleh Farel. "Gue laper. Ada yang mau pesen lagi?"
Naren buru-buru mengangkat tangan. "Gue, gue! Mau pesen apa?" tanyanya, lebih pada Farel daripada siapa pun.
Sebelum Tian bisa menjawab, Dewa sudah lebih dulu bersuara. Ia bersandar di kursinya, terlihat sangat santai. "Pesenin dia mi rebus. Yang pedes."