ryusarangismine
Jiyoon pernah berdiri di bawah sorotan cahaya, menggenggam mimpinya sebagai seorang idol setelah perjuangan panjang di panggung survival. Bersama enam member lainnya, ia merasakan arti dari kata "kemenangan". Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama. Tubuhnya yang rapuh tak mampu mengikuti ritme dunia hiburan. Sakit memaksanya hiatus, lalu keluar dari grup.
Sejak hari itu, hidupnya seakan berhenti. Bukan karena uang-agensinya masih menanggung biaya pengobatan-melainkan karena kerinduannya. Ia merindukan panggung, fans yang menyebut namanya, juga para member yang dulu menjadi keluarganya. Rasa kehilangan itu menggerogoti, membuat tubuhnya semakin lemah dan jiwanya semakin tenggelam dalam depresi.
Hingga suatu malam, setelah tertidur dengan hati yang pasrah, Jiyoon membuka mata di tempat yang asing. Tak ada bau obat-obatan, tak ada jarum infus di tangannya. Yang ada hanyalah kamar tenang dengan cahaya lembut yang menyapanya. Ia terkejut ketika menyadari bahasa yang keluar dari mulutnya bukan lagi bahasa Korea.
Lebih mengejutkan lagi, tubuhnya benar-benar sehat. Ia bisa berdiri tanpa rasa sakit, bisa bergerak tanpa beban. Dan saat menoleh ke arah cermin-pantulan itu masih dirinya, sama persis, tak ada yang berubah.
Tapi dunia di sekitarnya berbeda. Orang-orang yang ia kenal memiliki wajah yang sama, namun nama dan kehidupannya bukan lagi seperti yang ia ingat.
Apakah ini sebuah mimpi? Atau semesta benar-benar membawanya ke dunia lain?