(1948) Gerilya, Politik, Ekonomi (Gerpolek) - Tan Malaka
Military strategy for combating Dutch colonialism in Indonesia.
Military strategy for combating Dutch colonialism in Indonesia.
Ini merupakan kumpulan kata-kata yang ditulis oleh Soe Hok Gie dalam catatan hariannya. Kata-kata yang dimuat di sini berasal dari buku Catatan Seorang Demonstran terbitan LP3S Indonesia.
Kumpulan Puisi di ambil dari kejadian sosial sehari-hari yang terjadi di sekitar penulis, penulis mencoba mengrefleksikan semua kejadian-kajadian di lingkungan dalam bentuk puisi. Kumpulan puisi ini banyak bercerita tentang perkembangan politik mahasiswa di dunia kampus bedasarkan pengalaman penulis di kampus dan dil...
Lebih Baik Di Asing Kan Dari Pada Menyerah Dalam Kemunafikan -Drs. Soe Hok Gie. WAJIB DI BACA! •Cetakan keduabelas, juli 2012 •Cetakan kesebelas, Oktober 2011 •Cetakan Kesepuluh, April 2011 •Cetakan kesembilan, Agustus 2008 •Penerbit LP3ES, anggota Ikapi Jl. Letjen S. Parman Kav. 81, Jakarta 11420. Tlpn. (021) 567 4...
Jalan hidup Kadiroen, pejabat lokal di pemerintahan Hindia Belanda, berubah setelah dia mendengar pidato Tjitro, seorang tokoh Partai Komunis. Tjitro bicara tentang kapitalisme, perlunya berserikat, serta komunisme. Idealisme Kadiroen sejalan dengan konsep Partai Komunis. Dia pun bersimpati dan mendukung partai itu se...
Sejarah Ini Menceritakan Tentang Pramuka di Indonesia dan internasional, Sebagai pelajar dan mahasiswa harus tau.
Salah satu karya penting seorang Tan Malaka selain Madilog. Karya inilah yang membuat Tan Malaka disebut-sebut sebagai konseptor pertama negara Republik Indonesia, dimana tahun ketika karya ini keluar (1925) belum terjadi peristiwa Sumpah Pemuda (1928).
Bangsa Indonesia yang sejati dari dulu sampai sekarang masih tetap menjadi budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing. Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri selain perbudakan. Hanya aksi massa yang bisa membebaskannya... Ditulis oleh Tan Malaka pada tahun 1926 d...
Ditulis di Rajawati dekat pabrik sepatu Kalibata, Cililitan, Jakarta. Di sini saya berdiam dari 15 Juli 1942 sampai pertengahan tahun 1943. Mempelajari keadaan kota dan kampung Indonesia yang lebih dari 20 tahun ditinggalkan. Pengantar Penulis pada halaman awal Madilog.
Perpolitikan itu Susah ya. Musuh ? Kawan ? Semua terlihat Samar. Banyak Setan yg Menyerupai manusia, Atau malah Manusianya yg Menyerupai Setan.
Ini hanyalah kumpulan kata-kata dari Fiersa Besari dari buku nya yaitu "garis waktu" Selamat berbaper ria. :)