LeylaHana2
Ketika usianya tujuh tahun, Alya bertemu dengan Taufan yang serulingnya mengalunkan melodi indah. Alya menyebut melodi itu sebagai Nyanyian Hati. Kedua makhluk berlainan jenis itu pun kemudian berteman dekat. Sayang, pertemanan mereka harus berakhir karena masa liburan Taufan telah habis dan ia harus kembali ke Jakarta. Sebelum berpisah, Taufan memberi Alya salah satu serulingnya, agar jika suatu hari nanti mereka bertemu lagi, seruling itu menjadi bukti.
Nyanyian Hati. Melodi inilah yang memulai tragedi itu. Taufan yang telah menghabiskan masa kecilnya di Kanada akhirnya kembali ke Jakarta dan kuliah di tempat yang sama dengan Alya, mengambil jurusan musik. Suatu hari, tanpa sengaja Hera mendengar Nyanyian Hati dan ia mengusulkan agar melodi itu dijadikan theme song untuk film pendek yang sedang kelompok mereka kerjakan. Dengan begitu, mereka harus berhubungan dengan Taufan karena dialah yang menciptakan melodi itu.
Sementara itu, Mia mengalami sebuah peristiwa yang hampir merenggut nyawa ibunya. Untung saja Taufan yang tinggal tak jauh dari rumah Mia, datang dan menolong ibunya. Sejak itu, hubungan keduanya makin erat. Tapi itu bukan berarti keduanya menjalin hubungan khusus. Taufan hanya menganggap Mia sahabatnya dan ia merasa prihatin dengan kisah hidup Mia yang hampir mirip dengannya.
Serentetan peristiwa mengerikan terjadi, mengiringi kehidupan Alya, Taufan, dan Mia. Satu per satu teman dekat Alya meninggal dengan tragis. Mereka ditemukan dengan luka cabikan pisau di sekujur tubuh. Tidak ada bukti yang bisa dengan segera meringkus pelakunya. Baru setelah kejadian naas itu menimpa Ridha, bukti mulai terkuak. Ridha yang sudah sadar dari koma bercerita bahwa sebelum kejadian ia mendengar Nyanyian Hati.